Jadi Barang Bukti, Dosen UIN Lampung Gunakan Tissue Magic Saat Setubuhi Mahasiswi?

Skandal Oknum Dosen UIN Lampung, VO & SH
Sumber :
  • Screenshot berita tvonenews.com

VIVA Jabar – Terciumnya perbuatan tak senonoh yang dilakukan oleh salah satu dosen UIN Raden Intan Lampung, Suhardiansyah dengan mahasiswinya sendiri Veni Oktaviana terus menjadi perbincangan.

Ramai Kasus KDL dan AW, Ternyata Perselingkuhan Bisa Picu Gangguan Jiwa

Perbuatan tak terpuji itu pun terbongkar saat sejumlah warga melakukan penggerebekan di rumah Suhardiansyah. Keduanya didapati sedang mesum.

Hal tersebut dikonfirmasi oleh Polda Lampung, Kombes Pol Umi Fadilah. Ia membenarkan adanya dugaan tindak asusila tersebut.

Usai Dinonaktifkan dari UIN Lampung karena Perselingkuhan, Begini Nasib Suhardiansyah

"Dua orang tersebut diduga telah melakukan tindak pidana asusila persetubuhan bukan suami istri," terang Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Umi Fadilah, dikutip dari Instagram @humas_poldalampung.

Selanjutnya, Umi mengatakan ada sejumlah barang bukti yang diamankan oleh pihak kepolisian. Diantaranya ada tissue magic, pakaian dalam, dan pakai tidur.

Oknum Dosen P3K Kepergok Wikwik, Publik Dihebohkan Tisu Magic

"Barang bukti yang diamankan oleh Polda Lampung adalah satu kotak tisu magic yang masih terbungkus, ada juga satu plastik tisu bekas pakai," kata Umi.

"Kemudian ada celana dalam berwarna krem dan daster berwarna hitam bercorak bunga," tambahnya.

Sebagai informasi, Ketua RT 12 Kelurahan Sukarame, Aan Norman bersama sejumlah warga melakukan penggerebekan di rumah dosen UIN Raden Intan Lampung, Suhardiansyah. Mereka mencurigai telah terjadi tindakan asusila saat melihat seorang perempuan masuk ke rumah Suhardiansyah.

Kemudian, Suhardiansyah dan mahasiswinya yang bernama Veni Oktaviana itu pun diserahkan pada kepolisian.

Akan tetapi, karena tidak ada laporan resmi dari istri sah suhardiman, akhirnya keduanya dilepaskan.

Kendati demikian, Ketua RT Aan Norman mengatakan warganya sudah sepakat tidak menerima kehadiran Suhardiansyah lagi di lingkungannya karena dianggap telah mencemari lingkungan.

"Warga tak mau menerima keberadaan dosen itu atas perilaku yang membuat cemar nama baik lingkungan perumahan," kata Aan Norman.