Meninggal Karena Diracun, Pendeta Ini Sebut Mirna Salihin Sudah Tenang di Surga
- Screenshot berita VivaNews
VIVA Jabar – Perbincangan tentang kematian Wayan Mirna Salihin usai menenggak kopi beracun alias kopi sianida akhir-akhir ini kembali menghangat. Jessica Wongso yang ditetapkan sebagai pelaku pembunuhan Mirna itu kini mendekam di penjara menjalani vonis 20 tahun penjara.
Kendati demikian, banyak yang menyangsikan vonis terhadap Jessica. Hal tersebut sebagai imbas dirilisnya film dokumenter Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso. Publik menjadi ragu apakah Jessica salah ataukah dijebak dengan hukum.
Kini, di tengah ramainya perbincangan perihal kasus kopi sianida tersebut, seorang pendeta yang diketahui sudah berteman selama 14 tahun dengan Mirna angkat bicara.
Pendeta bernama Herman Soegeng itu meyakini bahwa sahabatnya yang meninggal karena diracun tersebut sudah tenang di surga. Hal itu diungkapkan Herman saat hadir di podcast Daniel Mananta beberapa waktu lalu.
Kolase foto Suhardiansyah dan Veni Oktaviana
- Berbagai Sumber
Pendeta Herman Soegeng
- viva.co.id
"Saya sekarang ini percaya kalau Mirna sudah di Surga, dia sudah happy sekarang, bersama Tuhan," tegas pendeta Herman Soegeng ketika menjadi bintang tamu di kanal YouTube Daniel Mananta baru-baru ini.
Berbeda dengan Daniel Mananta, ia awalnya merasa ramainya perbincangan soal kasus kematian Mirna itu adalah spirit Mirna sendiri untuk balas dendam. Tapi, Daniel juga merasa bahwa perkiraannya itu salah. Ia juga meyakini Mirna sudah tenang di surga.
"Gue waktu nonton dokumenter ini, terus melihat kehebohan sana-sini merasa kayak spiritnya Mirna lagi balas dendam. Tapi nonsense kalau misal begitu, karena gue percaya dia sudah bahagia sama Tuhan," tegas Daniel.
Mendengar ucapan Daniel, pendeta Herman membenarkan bahwa Mirna sudah tenang. Menurut Herman, kini yang perlu ditenangkan adalah keluarga Mirna atau keluarga besar Edi Darmawan Salihin.
"Ya betul, saya setuju soal dia bahagia. Kalau sekarang dia sudah baik-baik saja, sekarang kita concern adalah keluarga yang ditinggal yang perlu dikuatkan, ditabahkan, dihibur dari semua masalah ini," pungkas Herman.
