Booming Tenaga Medis di Palestina Hadapi Kematian dengan Senyuman
- screenshoot berita tvonenews
VIVA Jabar – Baru-baru ini booming di media sosial yang melihatkan dua tenaga medis Palestina yang sedang menghadapi kematian sambil tertawa. Dalam akun Instagram @dwisekarasih, terlihat dia pria tersebut sedang meminum secangkir jus sambil berbincang.
Keduanya seolah tak pernah tahu bawa kematian tengah dihadapannya. "Sepertinya ini adalah secangkir jus terakhir kita, Demi Allah, ini sepertinya ini secangkir jus terakhir dalam hidup kita. Gaza sedang menderita, Apa yang kami lihat perang ini, tidak ada dalam perang dunia II" kata pria yang sedang mengendarai mobil ambulan itu.
"Lalu, dimana kita minum secangkir yang selanjutnya?" tanya dia kepada temannya. "Di Surga," jawan pria satunya. Keduanya mengucapkan permintaan maaf jika memiliki kesalahan
Atas unggahan tersebut, netizen dibuat haru dan merasa tersentuh apalagi yang terjadi saat ini di Palestina. Seperti diketahui, serangan Israel terus menggebu-gebu. Baru-baru ini sebuah sekolah yang menampung warga pengungsi di Kota Gaza jadi sasaran Israel. Dalam serangan itu sejumlah warga Palestina tewas dan terluka akibat serangan bom Israel pada Jumat, (17/11/2023).
Lebih dari 20 orang tewas dan 100 lainnya terluka dalam pengeboman sekolah Al-Falah yang menampung warga yang mengungsi di kawasan Zeitoun Kota Gaza selatan, menurut saluran yang berafiliasi dengan Otoritas Palestina, yang berbasis di kota Ramallah, Tepi Barat. Belum ada tanggapan dari Israel mengenai berita tersebut. Sebelumnya pada Jumat, Palestine TV mengumumkan kedatangan 120 jenazah dari Gaza dan Gaza Utara ke Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza utara.
Sejak Israel mulai memborbardir Gaza pada 7 Oktober, sebanyak 11.500 warga Palestina tewas, mencakup 7.800 perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 29.200 lainnya mengalami luka-luka, menurut data terbaru. Selain itu blokade Israel juga membuat Gaza terputus dari bahan bakar, listrik dan persediaan air, dan mengurangi pengiriman bantuan hingga hanya sejumlah kecil. Sementara itu, korban tewas di Israel mencapai sekitar 1.200 orang, menurut data resmi.