Basarnas Gelar Siaga SAR Khusus Natal 2023 dan Tahun Baru 2024
- Istimewa
Jabar –Sesuai dengan kebijakan Pemerintah bahwa tidak ada pembatasan dalam pelaksanaan libur natal 2023 dan tahun baru 2024, berdasarkan prediksi pemerintah pada libur natal dan tahun baru kali ini diperkirakan akan terjadi peningkatan pergerakan/mobilitas masyarakat hingga mencapai 107,63 juta orang atau terjadi peningkatan sebesar 39,83% dari tahun sebelumnya, baik menggunakan moda transportasi darat, laut maupun udara.
Sehubungan dengan hal tersebut maka Basarnas melaksanakan Siaga SAR Khusus Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 selama 21 hari, yaitu pada tanggal 18 Desember s.d. 7 Januari 2023, dimana puncak arus mudik Natal diperkirakan pada tanggal 22 – 23 Desember 2023 dan puncak arus balik tanggal 26 - 27 Desember 2023.
Sedangkan puncak arus mudik Tahun Baru diperkirakan pada tanggal 29 - 30 Desember 2023 dan puncak arus balik pada tanggal 2-3 Januari 2024. Tujuan Siaga SAR Khusus ini adalah untuk memberikan jaminan keselamatan bagi warga yang melaksanakan liburan natal dan tahun baru.
Basarnas menyiagakan seluruh kekuatan yang dimiliki baik SDM maupun sarana – prasarana di Kantor Pusat, Kantor SAR, Unit Siaga SAR, Posko Mandiri dan Posko gabungan yang berjumlah total 408 posko.
Bahkan untuk tahun ini, Basarnas menyiagakan 3 (tiga) helikopter yang disiagakan di Pelabuhan Penyeberangan Merak - Bakauheni, Gerbang Tol Kalikangkung, dan Pelabuhan Penyeberangan Ketapang - Gilimanuk, untuk mengantisipasi kebutuhan Evakuasi Medis Udara jika terjadi kondisi-kondisi emergency khusus, seperti evakuasi warga yang sakit dan terjebak kemacetan lalu lintas yang ekstrim atau evakuasi di lokasi lokasi yang sulit akses daratnya,.
Disamping penyiagaan helikopter, personil dan alut Basarnas juga ditempatkan di lokasi – lokasi strategis yang menjadi jalur mobilitas pemudik maupun berkumpulnya warga masyarakat, seperti pelabuhan penyeberangan, bandara, pelabuhan laut, terminal bus, dan tempat – tempat wisata atau pendakian gunung.
Dalam pelaksanaan Siaga SAR Khusus ini, Basarnas bersinergi dengan seluruh stake holders, seperti Kementerian Perhubungan, Polri, TNI, Pemda, Pengelola Pariwisata / Pendakian, dan Potensi SAR terkait.