Saat Koma, David Ozora Sempat Didatangi Almarhum Gur Dur
Jabar – Korban penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy Satriyo yakni Cristalino David Ozora kini masih dalam perawatan di Rumah Sakit Mayapada, Kuningan, Jakarta Selatan. Ia telah berhasil melewati masa kritisnya setelah sempat beberapa hari dalam kondisi koma.
Kini kondisi David Ozora sudah membaik dan dapat berbicara. Pada saat koma, putra petinggi GP Ansor tersebut sempat didatangi Almarhum mantan Presiden Republik Indonesia yakni KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Seperti diketahui, almarhum Gus Dur juga merupakan mantan ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Hal itu di ungkapkan oleh sang ayah dalam sebuah video yang di unggah kembali oleh akun TikTok @kalongmistery.
“Ketemu (Gus Dur) ngomong apa?” tanya ayah David, Jonathan Latumahina, dikutip VIVA Senin, 10 April 2023
“Ojo ngerokok terus. Ok. Kata Gus Dur tenanan yo (jangan ngerokok. Ok. Kata Gus Dur beneran ya,” jawab David sambil terbata-bata seperti menahan sakit dan menangis.
Sang ayah, Jonathan Latumahina kemudian meminta David untuk beristighfar. Sebagai seoarang anak, David mengiyakan saran dari orang tuanya tersebut.
“Astagfirullahaladzim,” jawab David.
Setelah beristigfar, Jonathan kemudian meminta sang anak untuk membaca surat Al Fatihah. David kemudian langsung membaca surat Al Fatihah meskipun masih terbata-bata.
“Wis penak toh (Sudah enakan kan)? Yo posisinya sing bener (Posisinya yuk yang benar).. wouhh, kamu tuh jagoan, jagoannya jagoan,” ungkap Petinggi GP Anshor itu menyemangati anaknya yang masih terbaring sakit.
Sebelumnya, Jonathan Latumahina membagikan sebuah video dimana David menyanyikan lagu Ya Lal Wathon. Dalam video tersebut, nampak David sudah segar dan lebih ceria dngan senyum tipis yang ia sungging di wajahnya.
“Ya Lal Wathon Ya Lal Wathon Ya Lal Wathon Hubbul Wathon minal Iman Wala Takun minal Hirman Inhadlu Alal Wathon Indonesia Biladi Anta ‘Unwanul Fakhoma,” ucap David Ozora dilansir dari Instagram @tidvrberjalan pada Senin, 10 April 2023.
Ya Lal Wathon sendiri merupakan lagu Islami hasil karya KH Wahab Hasbullah. Dari segi bahasa, lagu tersebut artinya cinta Tanah Air. Lagu ini sempat populer dibawakan oleh santri Pondok Pesantren Nahdlatul Ulama (NU), terutama pada hari santri dan hari lahir NU.
