Miris, Hoaks Penculik Anak Mudah Menyebar di Masyarakat
VIVA Jabar - Lima warga Garut yang berprofesi sebagai penjual jaket kulit menjadi korban hoaks dituduh sebagai penculik anak saat berjualan di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara). Akibatnya beberapa dari mereka sempat dipukuli, mobil dihancurkan dan barang dagangan dijarah warga.
Setelah sebelumnya bertemu dengan dua pedagang yang sedang perjalanan pulang ke Garut, Kang Dedi kali ini bertemu dengan Asep yang tak lain bos jaket kulit. Asep merupakan satu dari lima orang yang sempat dikepung massa di Muratara.
Pria asal Desa Bagendit, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut itu menceritakan awal mula ia diajak oleh anak buahnya, Luki, untuk berjualan keliling Sumatera.
“Saya awalnya ngambil barang (jaket kulit) dari Cihuni, ke Bos Akung. Sistemnya saling percaya aja,” ujar Asep saat bertemu Kang Dedi.
Selama berkeliling mereka berlima berkeliling Sumatera mulai dari Lampung hingga menuju Muratara. “Pertama bawa jaket itu 40, kemudian laku ambil lagi 200. Terakhir itu ambil barang lagi 630 potong,” katanya.
Pada hari nahas itu Asep dalam posisi sebagai sopir menggantikan Luki. Ia masih ingat saat itu tiba-tiba diteriaki penculik oleh seorang ibu-ibu. Tak lama mereka semua dibawa ke kantor desa. Namun karena pintu kantor dibiarkan terbuka maka warga merangsek masuk. Sementara mobil mereka yang terparkir di luar sudah rusak digulingkan dan ratusan jaket dijarah oleh warga.