Tak Hanya Rasis, Arya Wedakarna Juga Ngaku Sebagai Raja Majapahit dan Tolak Bank Syariah

Senator Bali, Arya Wedakarna
Sumber :
  • viva.co.id

VIVA Jabar – Pernyataan bernuansa rasis soal hijab yang dilontarkan oleh senator Bali Arya Wedakarna, membuat publik kembali mengulik rekam jejak anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Provinsi Bali tersebut.

Polemik Pelatih Argentina dengan Timnas Prancis Semakin Menegangkan

Ternyata, DPD RI dua periode ini memiliki sederet kontroversi di masa lalunya. Meski memiliki jejak karier gemilang di dunia pendidikan, Arya seolah tampil sebagai sosok yang fanatik golongan. Tak ayal, ia dikenal sebagai pribadi yang kontroversial hingga membuatnya dilaporkan pada pihak berwajib.

Berikut dua kontroversi yang dilakukan oleh pemilik nama lengkap Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedasteraputra Suyasa dikutip dari viva.co.id

Tegas Sikapi Ujaran Rasis ke Guinea, PSSI Minta Suporter Tidak Nodai Perjuangan Timnas Indonesia

1. Mengaku sebagai Raja Majapahit

Pengakuan tersebut dia lontarkan pada 31 Desember 2009 silam ketika ia berusia 29 tahun. Dengan bangga, anak dari pasangan Shri Wedastera Suyasa dan Suwitri Suyasa itu mengaku keturunan Raja Majapahit dengan nama lengkap Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedasteraputra Suyasa III His Royal Majesty King of Majapahit Bali Sri Wilatikta Tegeh Kori Kresna Kepakisan XIX.

Suporter Indonesia Serang Guinea dengan Ujaran Rasis, PSSI Angkat Bicara

Pria kelahiran 23 Agustus 1980 itu mengaku telah dilantik di Pura Besakih oleh Pendeta Siwa Budha. Namun, pengakuan tersebut langsung dibantah oleh tokoh Puri Jembrana, A.A. Gde Benny. Menurutnya, klaim Arya tersebut palsu.

Atas ulahnya tersebut, Arya dilaporkan ke Polda Bali pada 21 Januari 2020 oleh Aliansi Masyarakat Peduli Bali. Hal tersebut karena Arya dianggap telah melecehkan Sulinggih (Pendeta Hindu) dan memalsukan identitas dengan mengaku sebagai Raja Majapahit.

Halaman Selanjutnya
img_title