Pengangkut Sampah di Purwakarta hanya Bisa Pasrah, 6 Tahun Gaji Tak Naik

Pengangkut sampah di Purwakarta
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Jabar – Para pengangkut sampah di Purwakarta hanya bisa pasrah lantaran bekerja bertahun-tahun tanpa kenaikan gaji. Mereka menikmati kenaikan gaji terakhir pada era Bupati Kang Dedi Mulyadi (KDM) atau sekitar enam tahun lalu.

Keluarga Ungkap Fakta Mengejutkan di Balik Pernikahan Sesama Pria di Cianjur

Hal tersebut terungkap saat KDM tak sengaja bertemu truk pengangkut sampah yang sedang beroperasi di sekitar Pondoksalam. Ia pun spontan naik ke dalam truk mengikuti kegiatan mereka bekerja.

Dalam satu truk terdapat seorang sopir dan tiga pengangkut sampah. Polanya yakni mobil berjalan pelan kemudian dua orang berlari mengambil sampah di setiap titik. Selanjutnya sampah di lempar ke dalam bak truk dan ditata oleh satu pekerja lainnya.

Kepala Desa se-Jawa Barat Dorong Dedi Mulyadi Maju di Pilgub Jabar

“Ya, Allah sampai segitunya bekerja apalagi tanpa perlindungan begitu, ada yang tidak pakai alas kaki dan tidak pakai kaos tangan,” ujar KDM saat melihat para pekerja mengangkut sampah.

Saat KDM masih menjabat bupati, pola pengangkutan sampah dilakukan dengan menggunakan titik kumpul. Sampah di lingkungan RW dibawa menggunakan roda, selanjutnya di tingkat desa diangkut menggunakan mobil atau cator.

Mobil Masih Kredit, Kejari Purwakarta Libatkan PPATK dalam Kasus Dugaan Gratifikasi Oknum ASN

Melihat para pekerja saat ini, KDM menilai akan sangat cape. Mereka harus berlari dengan rute yang cukup panjang mengambil satu per satu sampah yang dibuang di depan rumah warga.

“Kalau begini cape, tidak berkeprimanusiaan. Ini orang yang benar-benar mengabdi pada bangsa dan negara sampai begini,” ucapnya.

Halaman Selanjutnya
img_title