Cak Imin Minta Jokowi Belajar dari SBY Soal Presiden Boleh Memihak di Pilpres 2024

Kasus 'Kematian Andini', Ketum PKB (Cak Imin)
Sumber :
  • Screenshot berita tvonenews.com

VIVA Jabar – Belum lama ini Presiden Jokowi melontarkan pernyataan bahwa Presiden boleh berkampanye dan memihak dalam Pilpres 2024. Pertanyaan kepala negara itu menuai komentar dari berbagai kalangan.

Kalah dalam Pilpres 2024, PDIP Salahkan Jokowi

Salah satu yang turut berkomentar atas pernyataan Jokowi itu adalah cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Menurut Ketua Umum PKB itu, sebaiknya Jokowi tidak memihak.

Menurut Cak Imin, gejolak yang muncul di masyarakat usai pernyataan Jokowi itu menjadi penanda bahwa rakyat Indonesia menginginkan perubahan.

Jabatan Kepala Desa Jadi 8 Tahun dan Bisa Dipilih 2 Kali

"Suara perubahan tidak bisa ditutupi siapa pun kok tiba-tiba presiden tidak mau netral itu apa? Hampir seluruh rakyat protes. Presiden harus tetap netral dan tidak memihak kepada siapa pun. Jadi presiden kemarin menyampaikan kemudian Istana mengatakan pernyataan itu disalahpahami," kata Cak Imin di Badung, Jumat (26/1/2024).

Lebih lanjut, Cak Imin mengungkapkan bahwa semestinya Jokowi sebagai Presiden dengan jabatan dan kekuasaan tertingginya mengayomi semua tanpa membedakan.

Pemilu Usai, Anies Baswedan akan Lakukan Ini

Cak Imin mengatakan sedih karena memiliki Presiden yang tidak menaungi semua pihak.

"Ya saya sangat sedih kalau punya presiden yang kemudian memilih jalan yang tidak untuk (mengayomi) semuanya," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
img_title