Ustaz Adi Hidayat Nangis Gara-gara Fatwa Ulama Pilih Capres: Celaka Nih Kalangan Pemuka Agama

Ustadz Adi Hidayat (UAH)
Sumber :
  • Screenshot berita VivaNews

JabarUstaz Adi Hidayat tak kuasa menahan tangis saat berbicara tentang fatwa ulama yang mengharuskan umat Islam memilih pasangan capres tertentu di pemilu 2024. Ia merasa miris melihat ada pemuka agama yang berani mengeluarkan fatwa yang tidak berdasarkan pada Al Quran dan tuntunan Nabi.

Amalan Doa Pembuka Pintu Rezeki Menurut Ustaz Adi Hidayat, Kunci Berlimpahnya Berkah

Video tangisannya pun menjadi viral di media sosial. Banyak netizen yang memberikan dukungan dan simpati kepada Ustaz Adi Hidayat. Mereka juga mengapresiasi sikapnya yang berani mengkritik fatwa ulama yang dinilai menyesatkan.

Dalam video yang diunggah oleh akun Instagram @unikinfold, Ustaz Adi Hidayat mengatakan bahwa fatwa ulama tersebut merupakan contoh dari perilaku orang-orang yang menjual fatwanya, menjual ayat-ayat Tuhan demi kepentingan duniawi semata.

Hei Para Jomblo, Ini Doa dan Amalan Pengikat Jodoh Agar Langgeng ke Pernikahan Bahagia Dunia Akhirat

"Celaka nih kalangan pemuka agama, di kalangan ahli kitab itu sendiri dulu yah. Siapa mereka itu? orang-orang yang menjual fatwanya, menjual ayat-ayat Tuhan demi kepentingan duniawi semata." Ungkap Ustaz Adi Hidayat dengan nada sedih.

Ia menjelaskan bahwa hal ini sudah terjadi sejak zaman dahulu, ketika ada orang-orang yang menyalin tulisan-tulisan dan mengklaimnya sebagai firman Tuhan hanya untuk kepentingan dirinya, seperti nafsu, popularitas, materi, atau strata sosial.

Sosok Amir Ibragimov, Youngstar Manchester United yang Piawa Baca Al Quran

"Jadi dulu didapatkan, ada yang menyalin tulisan-tulisan diklaim sebagai firman Tuhan hanya untuk kepentingan dirinya, apakah nafsunya, apakah ingin punya pengikut, apakah popularitas atau ingin punya penambahan materi, ingin mengangkat strata sosialnya." lanjutnya.

Ustaz Adi Hidayat mengingatkan bahwa Al Quran telah menurunkan ayat untuk mengingatkan fenomena yang muncul tersebut. Ia menyebutkan ada dua perilaku yang disindir dalam Al Quran, yaitu tidak konsisten dengan ajarannya dan menukar ajaran-ajaran tinggi untuk kepentingan duniawi.

Halaman Selanjutnya
img_title