KDM Nobar Wayang Golek Dua Dalang Bersama Ribuan Linmas se-Jabar di Lembur Pakuan

KDM Nobar wayang golek bersama ribuan Linmas
Sumber :
  • Istimewa

VIVA JabarKang Dedi Mulyadi (KDM) tak kehabisan akal untuk mengisi malam terakhir masa kampanye. Ia menggelar nonton bareng pertunjukan wayang golek yang dimainkan dua dalang bersama ribuan linmas se-Jawa Barat.

Rakernas BRI Life 2024: Sinergi dan Inovasi Tingkatkan Perlindungan Nasabah

Acara tersebut, digelar di Lembur Pakuan Subang. Pagelaran yang dihadiri ribuan Linmas itu dimulai pada Sabtu 10 Februari 2024 sore hingga menjelang pergantian hari yang merupakan masa tenang kampamye Pemilu 2024.

Bukan KDM namanya jika menyuguhkan sesuatu yang biasa. Pada gelaran kali ini iya menghadirkan pagelaran wayang golek yang dimainkan langsung oleh dua dalang dalam satu panggung yakni Wawan Dede Amung dan Iman Supriadi.

Dedi Mulyadi Bahas Tata Ruang Bareng Bupati Bandung Terpilih Dadang Supriatna

KDM sengaja menyambut para Linmas di Lembur Pakuan sebagai bentuk apresiasi. Ia pun mengabulkan permintaan mereka yang rindu untuk nonton wayang golek bersamanya.

"Ini sebagai bentuk apresiasi kepada para Linmas maka saya sambut mereka dengan gelaran wayang golek sesuai permintaan," ucap KDM.

Izin BPR Kencana Dicabut OJK, LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah

Selama ini, kata KDM, profesi Linmas kerap dipandang sebelah mata. Bahkan di berbagai daerah masih ada yang mendapatkan gaji Rp 30-50 ribu sebulan. Padahal saat ia menjabat sebagai Bupati Purwakarta, Linmas bisa mendapat gaji Rp 400-500 ribu per bulan.

Menurutnya dengan gaji seperti itu regenerasi Linmas sangat sulit. Sebab anak muda akan lebih memilih mencari pekerjaan dengan gaji yang layak.

"Profesi Linmas atau hansip selalu tersisihkan. Ke depan gaji Linmas minimal harus Rp 1 juta agar ada regenerasi, anak muda mau mengabdi meneruskan," ucapnya.

Dalam kesempatan itu KDM juga berterima kasih kepada Linmas yang telah turut menjaga jalannya Pemilu 2024 secara aman dan damai

"Pokoknya kita berdoa bersama agar pemilu damai, lancar dan mudah-mudahan rakyat terus akur. Biarkan saja yang bertengkar di media sosial karena mereka itu dibayar, buzzer namanya," pungkas Kang Dedi Mulyadi.