Pemkab Purwakarta Dorong Peningkatan Produksi Budidaya Ikan Tawar
- Istimewa
VIVA Jabar – Pemerintah Kabupaten (Pemkab)Purwakartaterus menggenjot peningkatan produksi budidayaikan tawar. Hal tersebut guna memperkuat posisi sebagai penghasil utama ikan tawar di Jawa Barat.
Demikian diungkapkan Pj Bupati Purwakarta, Benni Irwan melalui Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Purwakarta, Rudi Hartono pad Kamis, 2 Mei 2024.
Kabupaten Purwakarta memiliki Waduk Jatiluhur sebagai waduk terbesar di Indonesia dan Waduk Cirata yang mampu menghasilkan ratusan ribu ton ikan tawar per tahunnya.
“Permintaan pasar nasional terhadap ikan air tawar sangatlah besar. Peluang itu bisa dimanfaatkan para pelaku budidaya ikan air tawar di Purwakarta untuk memanfaatkan peluang tersebut,” kata Rudi Hartono.
Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Diskanak) Purwakarta, Siti Ida Hamidah mengatakan, Arah Pj Bupati untuk memperkuat posisi Purwakarta sebagai penghasil utama ikan air tawar di Jawa Barat merupakan langkah yang strategis.
"Arahan Pj Bupati kita tindaklanjuti secara serius. Kita ingin terus memperkuat Kabupaten Purwakarta sebagai penghasil ikan air tawar utama di Jawa Barat. Sejumlah langkah yang kita persiapkan untuk terus meningkatkan produksi ikan air tawar. Pembinaan dan pelatihan kepada pelaku usaha dan petani ikan air tawar akan terus berlanjut kita kembangkan,” kata Ida.
Ida menjelaskan, saat ini kapasitas produksi ikan air tawar Purwakarta mencapai 108.475 ribu ton per tahun. Produksi ikan itu dihasilkan melalui budidaya ikan air tawar Keramba Jaring Apung (KJA) di waduk Jatiluhur dan Waduk Cirata, budidaya Kolam Air Deras (KAD), dan Kolam Air Tenang (KAT).
Menurut Ida, untuk budidaya perikanan Kolam Air Deras (KAD), dan Kolam Air Tenang (KAT) pengelolaannya tersebar di 17 kecamatan di seluruh Kabupaten Purwakarta.
“Kedua jenis budidaya itu dikelola oleh 123 kelompok petani ikan air tawar. Kondisi ini akan kita kembangkan terus sehingga kelompok masyarakat yang terlibat dalam budidaya ikan air tawar terus meningkat,” ujar Ida.
Ida menjelaskan, dari total produksi 108.475 ribu ton, kapasitas produksi terbesar ikan air tawar terbanyak masih dihasilkan melalui Kolam Jaring Apung (KJA) Waduk Jatiluhur dan Waduk Cirata, yang mencapai 106.155 ribu ton.
Kemudian diikuti produksi dari Kolam Air Tenang (KAT) sebanyak 1.887,50 ton, dan Kolam Air Deras (KAD) yang mencapai 432,87 ton.
“Produksi perikanan di KJA Waduk Jatiluhur dan Waduk Cirata masih menjadi yang paling besar, kemudian melalui KAT dan KAD. Jenis ikan yang dihasilkan meliputi ikan Nila, Mas, Bawal, dan ikan Patin. Sementara melalui kolam air tenang dan kolam air deras, jenis ikan yang banyak dibudidayakan adalah jenis ikan Gurame,” ujar Ida.
Ida mengatakan, selain mampu menggerakan perekonomian daerah, pengembangan produksi ikan air tawar juga bisa menjadi salah satu penopang sumber pangan nasional yang muaranya adalah meningkatkan ketahanan pangan nasional.
Ikan juga merupakan salah satu sumber protein dan gizi yang sangat baik bagi pertumbuhan fisik dan peningkatan kecerdasan masyarakat.
“Melalui pengembangan produksi ikan air tawar, kita ingin agar tingkat konsumsi masyarakat terhadap ikan juga akan meningkat. Konsumsi ikan juga bisa mencegah stunting. Itu akan menghasilan kualitas sumber daya manusia yang sehat dan unggul,” kata Siti Ida Hamidah.