Pengelolaan Parkir Tuai Masalah, RSUD Subang Tanggalkan Aspek Sosial

Raja LAK Galuh Pakuan RM Evi Silviadi.
Sumber :

Jabar – Dalam sepekan ini, permasalahan tentang parkir RSUD Subang menjadi perhatian masyarakat, tokoh agama, atlet, dan lainnya.

Dorong Santri Lebih Kreatif, DPC FKDT Subang Gelar Porsadin ke-7

Pasalnya, RSUD Subang enggan melanjutkan kerjasama dengan pengelola parkir lama, dan memilih melakukan lelang untuk mendapatkan pengelola baru sesuai aturan.

Padahal, pengelolaan parkir yang dilakukan oleh LAK Galuh Pakuan selaku pengelola lama, hasil pendapatannya digunakan untuk kemaslahatan masyarakat Subang. Seperti pembinaan prestasi olahraga, seni kebudayaan, keagamaan dan lainnya.

Belum Terima Rekomendasi, Mantan Wabup Subang Klaim Sudah Ada Pasangan di Pilkada 2024

"Pada prinsipnya, pendapatan dari parkir yang kami kelola di RSUD, digunakan untuk pembinaan masyarakat Subang, baik itu olahraga, seni tradisi, budaya dan keagamaan. Dan itu dilakukan dari tahun 2006," ujar Raja LAK Galuh Pakuan RM Evi Silviadi kepada Viva Jabar, Kamis (23/5).

Ditarget Rp4 juta per bulan untuk parkir, oleh pihak RSUD, permasalahan muncul saat masa covid-19 melanda Subang. Di mana kunjungan pasien menurun drastis sehingga target parkir pun tidak tercapai.

95 Persen Pangkalan LPG 3KG di Subang Sudah Jalankan MAP

"Pada masa itu ya, pendapatan dari parkir menurun drastis sehingga tidak mencapai target yang diberikan oleh pihak RSUD," kata Evi.

Ia menambahkan, saat kontrak pengelolaan parkir berakhir di bulan Juli 2023, pihaknya diminta oleh pihak RSUD mengembalikan uang pengelolaan parkir Rp200 jutaan yang belum dibayarkan.

Halaman Selanjutnya
img_title