Diserang Lagi, Seorang Ustadz Samakan Muhammadiyah dengan Syiah

Ustadz Hafzan El Hadi
Sumber :
  • tvonenews.com

Jabar – Seorang guru sebuah Pesantren di Payakumbuh, Sumatera Barat, yakni Ustadz Hafzan El Hadi menyamakan Muhammadiyah dengan syiah.

Kemenag akan Gelar Sidang Isbat Besok, Hari Raya Idul Fitri Diprediksi Serentak

Diketahui, ternyata Ustadz Hafzan El Hadi tidak hanya sekali menyerang Muhammadiyah.

Dikutip dari tvOnenews pada Jum'at, 28 April 2023 dikabarkan selain menyamakan Muhammadiyah dengan Syiah lantaran menetapkan 1 Syawal dengan metode Hisab, Hafzan juga menuding Muhammadiyah sebagai pemecah belah.

Muhammadiyah Tetapkan 1 Syawal 1445 H Jatuh pada 10 April 2024

Atas tindakannya tersebut, Hafzan dilaporkan pada Satreskrim Polres Payakumbuh, Sumatera Barat.

"Yang masih menganut sekte Muhamm*diyah segeralah bertaubat, ini sisi kesamaannya dengan Syiah. Apa yang dicari dari ormas pemecah belah ini?" katanya melalui akun Facebook Hafzan El Hadi. 

Sa'ad Ibrahim Ingatkan Ngaji di Muhammadiyah Tanpa Titik Tapi Selalu Koma

"Ber-Islam lah tanpa ormas," kata Hafzan melanjutkan.

Postingan Hafzan tersebut, ketika dirunut ternyata berkaitan dengan penetapan 1 Syawal 1444 H kemarin.

“Kalau sebuah ormas telah mengklaim punya penanggalan sendiri untuk ratusan tahun ke depan dan tak bisa dirubah. Lalu mereka kemanakan Sya;riat Ru’yatul HIlal/melihat bulan. Apakah mereka lebih cangging ilmunya dari Rasululullah shallallahu alaihi wasallam?,” demikian tulisan postingan berikutnya.

Karena menuai beberapa Respon, Hafzan Akhirnya meminta maaf.

Menanggapi hal itu, Ketua PW Muhammadiyah Sumbar, Marhadi Efendi mengatakan permintaan maaf dari Hafzan sudah diterima dan dimaafkan. Namun, ia juga menegaskan bahwa proses hukum tetap akan berlanjut.

"Permintaan maaf sudah kami terima, namun untuk proses hukum tetap lanjut, karena ini sudah menyangkut nama baik dan besar Muhammadiyah itu sendiri," katanya.

Selanjutnya, Marhadi mengatakan kasus di Payakumbuh itu telah memunculkan suatu kajian dan telah menyinggu Muhammadiyah dalam tiga hal.

Muhammadiyah, kata Marhadi, dibilang sebagai sekte. Sebagai pihak yang banyak belajar Mazhab dalam Islam, sekte itu sebuah aliran yang konotasi negatif, kata Marhadi lagi. Kemudian, Muhammadiyah disamakan dengan syiah.

"Tanpa embel-embel syiah, katanya, di kalangan mainstream umat Islam itu jadi masalah, sesat dan menyesatkan," katanya.

Selanjutnya, beragama tidak perlu dengan ormas. Menurutnya, Ormas itu organisasi, mestinya harus belajar banyak dari perkembangan di abad ke-20 itu, tren-nya berbeda dengan masa klasik. 

"Di masa klasik, itu pergerakannya dinamika, pergerakannya individu, kami di Indonesia sudah diakui, ormas itu legal," katanya.  

Sebelum Indonesia merdeka, kata Marhadi, Muhammadiyah diakui sebagai organisasi keagamaan.  

"Tiga hal ini menjadi kegelisahan di Muhammadiyah, jalan terbaik adalah jalur hukum," katanya. 

Pihaknya menginginkan, agar Sumbar harmonis dan tidak menimbulkan gejolak. 

"Karena ini (jalur hukum) jalan terbaik, karena Muhammadiyah patuh dan taat pada peraturan perundang-undangan. Dalam proses hukum kami didampingi LBH Muhammadiyah," tuturnya.