Produksi Kopi Malabar Distimulus Kompetitif Dengan Strategi Ini

Aktivitas Perkebunan Kopi di Kaki Gunung Malabar
Sumber :
  • Istimewa

VIVAJabarPupuk Kujang membantu petani kopi di kaki Gunung Malabar bagian utara. Departemen Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dan Departemen Riset diterjunkan membantu petani mengembangkan budidaya kopi sekaligus menyelamatkan hutan Malabar yang sempat kritis. Area yang dituju adalah kaki Malabar di wilayah Desa Kiarapayung, Banjaran, Kabupaten Bandung

Pupuk Kujang Cek ke Lapangan Distribusi Pupuk Bersubsidi di Jawa Barat

Di sana terdapat puluhan petani kopi yang juga menjaga hutan Malabar tetap rimbun. “Hutan di sana sempat kritis karena pembalakan liar, menyebabkan bukit gundul dan memicu bencana alam,” kata Agung Gustiawan, VP TJSL Pupuk Kujang, Kamis, 30 Mei 2024.

Seperti diketahui, setelah reformasi dan krisis moneter 1998 marak pembalakan yang menambah jumlah lahan kritis di hutan dan pegunungan Indonesia. Tak terkecuali salahsatunya di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Di lereng Gunung Malabar bagian utara misalnya, jadi salah satu area yang banyak dirambah. Hutan di wilayah tersebut pernah menyusut, bukit-bukit yang rimbun berubah menjadi ladang dan kebun sayur. Landskap hutan terbuka pun  bertambah, hutan tak lagi lebat lahanpun menjadi kritis. 

LPS Turun Tangan Berantas Stunting di Jawa Barat

Kerusakan tersebut menyebabkan kualitas hidup masyarakat di sekitar menurun. Keuntungan menjual sayuran sirna ketika kebun digulung longsor. Akibat krisis lingkungan tersebut, beberapa kali terjadi bencana banjir bandang. Bencana longsor pun menghantui warga karena saat kemarau, kebakaran lahan juga terjadi.

Perambahan menjadi faktor utama menyusutnya hutan di Kabupaten Bandung. Dilansir dari Laporan Tahunan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Bandung tahun 2001, setelah reformasi 1990-an, hutan di Kabupaten Bandung mengalami gangguan kerusakan sebanyak 22 persen atau seluas 16.613 hektare dari dari 76.744 hektare. Kerusakan ini didominasi perambahan. Tercatat, sebanyak 38.474 keluarga merambah hutan.

PT Lucky Mom Indonesia Donasikan Ribuan Perlengkapan Bayi Terdampak Gempa di Bandung

Untuk menanggulangi hal itu, pemerintah mengajak warga tidak lagi merambah hutan dan menjadikannya kebun sayur. Dilansir dari Laporan Tahunan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Bandung tahun 2002, sejumlah unsur masyarakat dilibatkan mulai dari tokoh masyaraat, LSM, hingga kopotren.

Terus menerus, masyarakat diajak tidak lagi merambah hutan, namun mengambil manfaat hutan tanpa perlu merusaknya. Cara yang jadi pilihan adalah bertani kopi. Selain menguntungkan, budidaya kopi juga turut meningkatkan kualitas hutan dan resapan air di kaki Malabar.

Halaman Selanjutnya
img_title