Gus Miftah Tak Lagi di Grup WhatsApp Para Gus, Ini Cerita di Baliknya
- Istimewa
Jabar –Keputusan ini diduga berkaitan dengan statusnya yang bukan merupakan anak seorang kiai, sebuah kriteria yang dianggap penting di lingkungan tersebut.
Dalam pernyataannya, Gus Miftah mengaku tidak kecewa, namun ia merasa perlu memberikan klarifikasi agar tidak terjadi kesalahpahaman.
Pendakwah yang dikenal dengan gaya dakwahnya yang santai dan inklusif ini menekankan bahwa dakwah tidak harus dibatasi oleh status atau garis keturunan, melainkan oleh niat tulus untuk menyebarkan kebaikan dan nilai-nilai agama.
Kisah ini memicu diskusi luas di kalangan masyarakat tentang arti sebenarnya dari gelar "Gus" dan pentingnya inklusivitas dalam dunia dakwah.
Gua Miftah
- Istimewa
Pernyataan Miftah disampaikan saat dia berpidato di salah satu pengajian yang dihadiri oleh banyak jemaah.
Dia menceritakan peristiwa ini pada saat Pesantren Ora Aji baru didirikan, sekitar tahun 2011-2012.