Viral, Sejumlah Masa Menghadang Aparat TNI dan Kepolisian
- Screenshot berita VivaNews
VIVA Jabar - Di tengah guyuran hujan sejak Jumat pagi, 9 Juni 2023, puluhan warga di Poco Leok, Kabupaten Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur bertahan di jalan menghadang kendaraan milik perusahaan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang hendak mematok lahan untuk proyek geothermal.
Dalam video viral yang beredar, sejumlah masa melakukan aksi dan menghadang kedatangan tim PT PLN yang dikawal aparat kepolisian bersenjata lengkap ditambah sejumlah anggota TNI.
Masa itu diketahui merupakan warga dari 4 kampung adat, yakni Gendang Lungar, Gendang Tere, Gendang Racang dan Gendang Rebak. Mereka membuat barikade, menahan kendaraan PT PLN untuk tidak masuk ke wilayah Lingko Tanggong (tanah ulayat) yang ditetapkan sebagai salah satu titik pemboran geothermal (wellpad D).
Di sisi lain, Anggota Polri dan TNI tampak berusaha membujuk tapi warga tidak bergeming. Warga Poco Leok pun mendesak Bupati Manggarai Herry Nabit dan Pemerintah pusat, serta PT PLN untuk mencabut izin lokasi geothermal Poco Leok, dan menghentikan seluruh proses perluasan wilayah pengeboran PLTP Ulumbu ke wilayah Poco Leok.
Warga Poco Leok mengaku menolak kehadiran geothermal karena khawatir akan kerusakan lingkungan akibat eksploitasi panas bumi seperti yang terjadi di Mataloko dan di Sorik Marapi, Mandailing Natal yang telah menelan korban jiwa akibat terpapar racun H2S (hidrogen sulfida).
Proyek geothermal di Poco Leok sendiri merupakan proyek perluasan Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLTP) Ulumbu yang beroperasi sejak tahun 2012 lalu.
Perluasan pengeboran geothermal ke Poco Leok berjarak sekitar 3 kilometer ke arah timur dari PLTP Ulumbu, adalah dalam rangka memenuhi target menaikkan kapasitas PLTP Ulumbu dari 7,5 MW saat ini menjadi 40 MW sekaligus untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakata Flores.