Ayah David Ozora Ungkap Berbagai Kejanggalan Perkara Mario Dandy

Jonathan Latumahina
Sumber :
  • Screenshot YouTube Denny Sumargo

VIVA JabarDavid Ozora (17) harus melalui perawatan intensif setelah menjadi korban penganiayaan oleh Mario Dandy Satriyo (19), anak dari mantan pejabat pajak Rafael Alun Tristmbodo.

4 Bukti Kejanggalan Keputusan Wasit Al-Kaf dalam Laga Indonesia vs Bahrain

Anak Rafael Alun Trisambodo itu terlihat cengengesan ketika ayah David Ozora, Jonathan Latumahina, memberikan kesaksian bahwa korban belum bisa pakai celana sendiri akibat penganiayaan oleh Mario Dandy.

Jonathan Latumahina kini mulai bersuara. Ayah David Ozora itu diundang dalam podcast Curhat Bang Denny Sumargo.

Aniaya Bocil 2 Tahun hingga Trauma, Pemilik DayCare di Depok Dipolisikan Ortu Korban

la mengungkapkan bagaimana sudut pandang seorang ayah melihat darah dagingnya harus menderita karena kekejian orang lain.

Di hadapan Denny Sumargo, Jonathan Latumahina mengungkapkan adanya kejanggalan dalam kasus penganiayaan David Ozora.

Pelajar SMP di Subang Meninggal Akibat Dianiaya Geng Motor, Pihak Berwenang Diminta Bertindak Tegas

"'David kalau perlu dipindah ke rumah sakit yang lebih baik, berapa pun biaanya pihak keluarga pelaku akan nanggung' oh gue langsung marah untung dipegangin sama salah satu saksi," tutur ayah David Ozora.

"Saya teriakin itu orang "lu siapa? Lu TNI ya karena gue melihat ini orang bukan sipil. Bilangin ke bos lu ya, gue akan lawan secara hukum."

Berselang beberapa hari, Jonathan Latumahina mendapatkan kabar bahwa asuransinya ditolak.

"Tiba-tiba di hari kedua, ada admin dari rumah sakit 'Pak, maaf ini asuransinya tidak bisa. Ada klausul yang ditolak sama asuransi’ gak mungkin. Asuransi anak gue ini black card bisa untuk semua," pungkas Jonathan.

Usut punya usut ternyata dalam kronologi penganiayaan tertulis bahwa David Ozora lah yang memulai perkelahian. Jonathan mengatakan bahwa kronologi ditulis dari Polsek.

"Tulisannya apa di kronologi itu, yang memulai perkelahian adalah David. Gue tanya siapa yang nulis, akhirnya. ngaku dia yang nulis dari Polsek,” ujar ayah David Ozora.

Tak hanya itu, kejanggalan lainnya ditemukan oleh Jonathan Latumahina ketika datang ke kantor Polsek. Di sana barang bukti Rubicon milik Mario Dandy digunakan untuk menjemput saksi.

"Saudara gue laporan ke Polsek. Nah, sampai di sana foto, ini mobilnya. Rubicon difoto platnya B 120 DEN kalau dibaca ‘Bro Den'. Ini kita lagi ngurus laporan tiba-tiba ngabarin lagi, mobilnya gak ada terus ditanya ke polisi," ucap Jonathan.

"Jawabnya apa? Baru dipakai untuk jemput saksi," sambungnya.

Kemudian, mobil Rubicon yang merupakan barang bukti kembali dengan plat nomor yang berbeda.

“Makanya gue bilang di persidangan kan. Ini ada upaya menginjak-injak logika. Orang juga tahu yang namanya barang bukti gak bisa kemana-mana,” ungkap ayah David Ozora.

"Malamnya mobilnya balik, plat nomornya, ganti udah bukan B 120 DEN lagi dan yang bawa mobil ini si Agnes nyetir. 15 tahun nyetir mobil,” tuturnya.

Kemudian, di dalam penjara, ketiga pelaku yang ditahan justru sedang asik bermain gitar dan bernyanyi.

“Udah tiga nih, ada lagi. Malamnya pemberkasan saksi. Pelaku mereka bertiga ada di ruangan sedang main gitar. Ditahan tapi main gitar, nyanyi-nyanyi lah. Udah gak bisa ditolerir ini, cari tahu pokoknya," tegas Jonathan Latumahina.

Ketika mencari tahu, semua oknum yang bertugas tiba-tiba menghilang semua.

"Oknum-oknumnya gak ada semua, gak bisa jawab juga kali ya. Mobil di mana? Kenapa tersangka bisa main handphone, bisa main gitar," kata ayah David Ozora.

Denny Sumargo kemudian menyinggung video viral yang memperlihatkan Mario Dandy Satriyo melepas dan memasang sendiri borgol tis.

"Itu yang terbaru borgolnya gak dipakai, macam-macam," tambah Denny Sumargo.

Proses kasus penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy berjalan lambat, ayah David Ozora memberikan opininya.

"Karena, ada orang-orang, yang merasa berlindung membela dirinya secara berlebihan karena dia berkuasa, punya privilige," tutur Jonathan Latumahina

“Kan jawabannya sederhana, kemarin lihat dia bisa masan, sendiri kabel tis, kan."

"Pernah, gak ada tahanan yang seperti itu?" sambungnya.

"Kembali lagi perilaku tersangka. Pernah, gak di TV melihat mereka bersedih? Yang ada (mendongak). Ya, mungkin dia merasa bahwa bisa gue atasin yang begini tapi ternyata zonk, kan,” tandas ayah David Ozora.