Mirip Kaki Gajah, Tim Medis RSCM Menduga Obesitas MF Disebabkan Filariasis
- Screenshot berita VivaNews
Dampak Filariasis Secara Fisik dan Mental
Mengutip laman resmi Kementerian Kesehatan, penyakit kaki gajah pada fase klinis akut ditandai dengan gejala demam berulang selama 3-5 hari, hilang bila cukup istirahat namun dapat timbul kembali setelah bekerja berat.
Kedati demikian, fase kronis penyakit kaki gajah dibagi menjadi beberapa stadium berikut:
- Stadium I ditandai bengkak pada anggota tubuh hilang saat bangun pagi, tidak ada lipatan kulit (masih halus), dan kulit yang bengkak tetap cekung setelah ditekan selama beberapa detik (pitting edema).
- Stadium II gejala bengkak pada anggota tubuh tidak hilang saat bangun pagi, tidak ada lipatan kulit (masih halus) dan pitting edema.
- Stadium III ditandai bengkak menetap, lipatan kulit dangkal, kulit masih halus dan normal, non pitting edema.
- Stadium IV ditandai bengkak menetap, lipatan kulit dangkal, dan ada benjolan (nodul) di kulit.
- Stadium V ditandai bengkak menetap dan membesar, lipatan kulit dalam dan ada nodul di kulit.
- Stadium VI ditandai bengkak menetap dan membesar, lipatan kulit dangkal dan dalam, mossy foot gambaran seperti berlumut.
- Stadium VII ditandai bengkak menetap dan membesar, lipatan kulit dalam, nodul-nodul, mossy foot, dan penderita tidak dapat melakukan kegiatan sehari-hari.
Penanganan Mandiri Masa Dini
Penyakit kaki gajah ini bersifat menahun (kronis), bila tidak mendapat pengobatan, akan menimbulkan kecacatan yang menetap seumur hidup, misalnya berupa bengkak atau pembesaran di beberapa anggota tubuh misalnya kaki, lengan, atau buah zakar (skrotum).
Seseorang yang menderita penyakit kaki gajah (Filariasis) akan berdampak pada psikologis penderita dan keluarganya, misalnya disembunyikan oleh keluarga atau sengaja menyembunyikan diri.