AKBP Achiruddin Murka saat Diserahkan ke Kejari Medan, HP Wartawan Jadi Sasaran
- viva.co.id
VIVA Jabar - Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumut melimpah AKBP Achiruddin Hasibuan bersama berkas perkara atau tahap II ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Medan, Selasa 27 Juni 2023.
Ada hal yang sangat menarik ketika proses sidang tahap dua AKBP Achiruddin. Pasalnya Ada momen ketika AKBP Achiruddin menepis handphone seorang jurnalis media daring yang sedang melakukan pengambilan gambar terhadap dirinya tersebut.
"Ehh kau," ucap AKBP Achiruddin sembari menampar handphone wartawan.
"Dari wartawan kami pak," jawab wartawan tersebut.
"Permisi kau, jangan asal-asal aja kau," kata AKBP Achiruddin dengan nada emosi.
Sebagaimana diketahui, pelimpahan tahap dua ini, merupakan kasus pertama AKBP Achiruddin yang ikut serta melakukan penganiayaan Ken Admiral. Selain itu, anak AKBP Achiruddin, yakni Aditya Hasibuan sudah juga ditetapkan sebagai tersangka.
Kejati Sumut melalui Kepala Seksi Penerangan, Yos A Tarigan mengungkapkan bahwa berkas milik AKBP Achiruddin dinyatakan lengkap. Sehingga dilakukan pelimpahannya tahap dua ke Kejari Medan
"Tersangka AKBP AH dijerat Pasal 351 ayat (2) Jo Pasal 55 , Pasal 56 atau Pasal 304 dari KUHPidana tentang membiarkan seseorang dalam keadaan sengsara," kata Yos.
Imbas perkelahian antara Abdul Ghany Hasibuan anak dari AKBP Achiruddin Hasibuan, dengan Ken Admiral di depan rumahnya di Jalan Guru Sinumba, Kota Medan. Kini, AKBP Achiruddin menyandang 4 status tersangka.
Kasus pertama, ditetapkan sebagai tersangka kasus penganiayaan terhadap Ken Admiral bersama anaknya tersebut. Kasus ini, dilakukan penyidik oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumut.
Kasus kedua, penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Sumut, menetapkan AKBP Achiruddin Hasibuan dan Direktur Utama PT Almira Nusa Raya (ANR), Edy dan pengawas lapangan, Parlin ditetapkan sebagai tersangka dugaan penyelahgunaan Bahan Bakar Minyak (BBM), yang ditemukan gudang BBM Ilegal dekat rumahnya di Jalan Guru Sinumba, Kota Medan.
Kasus ketiga, Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Sumut, menetapkan AKBP Achiruddin atas kasus gratifikasi dari gudang BBM ilegal dekat rumahnya tersebut.
Kasus keempat, AKBP Achiruddin kembali ditetapkan sebagai tersangka kasus Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU). Kasus ini, ditangani oleh penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Sumut.
"Ya kemarin tiga tersangka yaitu tersangka penganiayaan, operasional gudang BBM ilegal dan gratifikasi. Nah terkait kasus TPPU-nya juga sudah ditetapkan jadi tersangka," ucap Kepala Bidang Humas Polda Sumut, Kombes Pol. Hadi Wahyudi, Jumat sore, 23 Juni 2023.
Hadi mengungkapkan penetapan tersangka AKBP Achiruddin sebagai tersangka TPPU ini, setelah penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Sumut melakukan gelar perkara, pekan lalu. Dengan menaikkan status dari penyelidikan ke penyidikan.
"Sudah minggu yang lalu," ucap perwira melati dua itu. Untuk diketahui, kasus penganiayaan terjadi di rumah mewah milik AKBP Achiruddin Hasibuan di Jalan Guru Sinumba, Kecamatan Medan Helvetia, Kota Medan, Kamis dini hari, 22 Desember 2022, sekitar pukul 03.00 WIB.
Pasca peristiwa itu, Ken Admiral dan Aditya Hasibuan sama-sama membuat laporan ke Mako Polrestabes Medan atas dugaan penganiayaan dalam perkelahian tersebut. Atas peristiwa ini, Aditya Hasibuan dan AKBP Achiruddin Hasibuan ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumut.