Haikal Hasan Sebut Al Zaytun Sudah Lama Difatwakan Sesat, Tapi Sengaja Dibiarkan

Pimpinan Ponpes Al-Zaytun Panji Gumilang
Sumber :
  • Kolase tvOne

VIVA Jabar – Pakar Sejarah Islam Haikal Hasan mengatakan bahwa penyimpangan di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Indramayu sudah terjadi sejak lama. Menurutnya hal ini telah dibuktikan oleh penelitian yang dilakukan Majelis Ulama Indonesia (MUI) sejak tahun 2002 silam.

Seseorang di Subang Sebut Lafadz Allah Seperti Perempuan Mengangkang, MUI Turun Tangan

Diakui Haikal Hasan pada 2002 media sosial memang masih belum ramai, sehingga informasi yang didapat masyarakat cukup terbatas. Namun, dia menyorot peran pemerintah yang terkesan membiarkan Al Zaytun setelah ditemui adanya penyimpangan oleh MUI.

“Ini udah lama terjadi, sejak tahun 2002 fatwa MUI telah menyatakan dengan lengkap bahwa ini sesat, terus pemerintah melakukan pembiaran,” ujar Haikal Hasan dalam program Dua Sisi tvOne, seperti dilihat Kamis, 6 Juli 2023.

Cerita Ibu Asal Indramayu Dapat Undian Umroh dari Pegadaian Awalnya Gak Percaya Takut Ditipu

Haikal menduga pembiaran ini sengaja dilakukan lantaran ada beberapa tokoh yang ‘membeking Pesantren Al Zaytun, kendati demikian dia enggan menyebut siapa tokoh yang dimaksud. 

“Karena kita tahu ada tokoh-tokoh, gausah pakai sembunyi, kan di (media sosial) tokoh-tokoh itu lagi dimunculkan kembali, cuma saya gak menyebut namanya, saya menduga saat itu mereka belum tahu” imbuhnya.

Menjanjikan! Bisnis Rumput Laut di Subang Tembus Rp24 Miliar Per Tahun

Lebih lanjut, Haikal Hasan menyarankan tim investigasi tidak perlu menggali informasi dari awal soal dugaan menyimpang Pesantren Al Zaytun. Dia menyarankan hasil penelitian yang dilakukan MUI pada 21 lalu dapat dilihat kembali, menurutnya dalam penelitian itu sudah jelas.

“Kementerian Agama jangan ngumpet, ada penelitian yang sama, kenapa sekarang mesti masuk lagi, lihat lagi (mulai lagi dari awal) kenapa tidak itu saja yang diperdalam kenapa mesti dari awal lagi,” kata dia.

Apabila memerlukan sumber akurat, Haikal Hasan menyarankan tim investigasi menghubungi mantan santri Al Zaytun dan orang-orang yang pernah berada di dalamnya.

“Bagai mana (membuktikannya?) coba tanya itu mantan-mantan satpam, mantan murid, mantan guru yang dikeluarkan 119 orang serentak waktu itu, panggil mereka, tanya mereka apa yang terjadi, bagaimana model sumpahnya,” pungkas Haikal Hasan.