Alasan Panji Gumilang Ajarkan Santrinya Lagu Yahudi

Panji Gumilang
Sumber :
  • Screenshot berita VivaNews

VIVA Jabar Pimpinan Ponpes Al Zaytun, Panji Gumilang, menyebutkan bahwa dirinya memiliki alasan tersendiri mengapa membawakan dan menyanykan lagu Havenu Shalom Aleichem. Padahal, seperti yang kita ketahui bahwa lagu tersebut berbahasa Ibrani yang tentu identik dengan salamnya orang-orang Yahudi.

Cerita Ibu Asal Indramayu Dapat Undian Umroh dari Pegadaian Awalnya Gak Percaya Takut Ditipu

Panji Gumilang menjelaskan bahwa ia meminta para santrinya untuk menyanyikan lagu Havenu Shalom Aleichem karena salam dalam bahasa Ibrani tersebut dapat dipakai sebagai lirik lagu. Di sisi lain, ia menyatakan bahwa Assalamualaikum, yang merupakan salam umat Islam, tidak boleh dijadikan lirik lagu.

“Adapun saya menyanyikan karena itu bisa dilagukan. Kalau Assalamualaikum kan gak boleh dilagukan, padahal HAvenu Shalom Aleichem itu sama dengan Assalamualaikum, (bedanya) kalau Assalamualaikum tidak boleh dinyanyikan, kalau ini boleh dinyanyikan karena saya punya nada-nadanya dan not-notnya,” ujar Panji Gumilang dalam program Kick Andy.

Viral, Aksi Anggota Lantas Polres Subang Saat Lepas Seragam Tutupi Jenazah Korban Kecelakaan

Panji Gumilang memberikan contoh dengan menyanyikan lagu tersebut hingga selesai pada kesempatan tersebut. Terkait hal ini, beberapa tokoh dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) menilai bahwa lagu tersebut khusus dinyanyikan dalam upacara keagamaan orang Yahudi dan menjadi kontroversial.

Mengetahui tuduhan dari MUI tersebut, Panji Gumilang langsung membela diri. Ia mengatakan bahwa tak semua lagu berbahasa Ibrani harus selalu dihubungkan dengan prosesi keagamaan. Dia kemudian memberikan contoh untuk menguatkan argumen tersebut.  

Derita Mak Entin Seorang Pedagang Kue Ngaku Tanahnya Diserobot Kades Lengkong

“Coba tengok ke Tel Aviv, tatkala turun dari pesawat, anak-anak muda laki, perempuan menyanyikan itu, itu penyambutan, itu hal yang sama seperti salam kita ini, sama dengan taktkala kita mengadakan khutbah pakai Assalamualaikum,” beber Panji.

“Jadi Assalamualaikum itu tidak digunakan di tempat-tempat yang ritual (keagamaan) saja, ketemu di jalan Assalamualaikum,” sambungnya. 

Mengenai hal itu, Panji Gumilang mengingatkan kepada pihak-pihak yang mempunyai upaya demikian bahwa Ponpes Al Zaytun masih berdiri di Indonesia. Sebagai seorang pemimpin, Panji Gumilang mengaku bahwa dirinya tunduk dengan UUD 1945 dan Pancasila.

Panji Gumilang mengajak jika ada yang ingin mempunyai lembaga besar seperti Ponpes Al Zaytun untuk berkolaborasi dengan mendirikan bangunan dan sistem serupa, dia akan menerima, “Yang fair saja. Ayo kita bangun lagi (Ponpes yang baru). Begitu," kata dia.