Kepala BNPT: Sel-Sel Teroris di Permukaan Menggunakan Kedok Agama

Kalemdiklat Polri
Sumber :
  • screenshot berita viva news

VIVA Jabar - Aksi Terorisme merupakan aksi yang sangat terkutuk di mana pun berada dan atas dasar apapun kegiatan seperti itu tidak diperkenankan, karena bertentangan dengan nilai agama dan bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan yang universal. Agama pun kerap dijadikan kedok untuk memuluskan rencana jahat para teroris tersebut.

1.180 Calhaj Asal Subang Segera Berangkat, Kemenag Distribusikan Koper Jamaah

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Rycko Amelza Dahniel. Rycko mengatakan para teroris memiliki strategi baru untuk menyusup ke kehidupan masyarakat, salah satunya dengan menggunakan kedok agama. Awalnya, Rycko menyebut pendekatan kelompok teroris kini berubah dari yang semula terang-terangan dengan melakukan aksi kriminal menjadi lebih tenang dan damai.

"Kelompok [teroris] ini mulai mengubah pendekatannya dari hard [approach] menjadi soft approach; dari strategi 'bullet' (peluru) menjadi 'ballot' (suara)," kata Rycko dalam Peringatan Puncak HUT ke-13 BNPT di Djakarta Theater, Jakarta, Jumat, 28 Juli 2023.

GMBI Siap Jadi Garda Terdepan Cegah Paham Radikalisme

Dia juga menyebut para teroris kerap terlihat menggunakan jubah agama di tengah masyarakat. Namun, di balik jubahnya itu, katanya, mereka melancarkan aksi dengan menyebarkan ideologi radikal secara masif.

"Sel-sel terorisme ini di permukaan menggunakan jubah agama, sementara di bawah permukaan melakukan gerakan ideologi dalam ruang yang gelap secara sistematis, masif, dan terencana," ujarnya.

7 Film Netflix Bernuansa Islami yang Menginspirasi di Bulan Ramadhan

Maka dari itu, Rycko menilai strategi baru yang dilakukan kelompok teroris ini perlu diwaspadai masyarakat. Sebab, para kelompok teroris itu tidak hanya menyebarkan paham atau ideologi radikal saja melainkan turut melakukan rekrutmen hingga penggalangan dana untuk operasional dan aksi terorisme.