Kusus Ini Bikin Tiga Gelar Juara Premier League City Bisa Beralih ke Manchester United

Manchester United
Sumber :
  • IG Manchester United

VIVA JABAR Manchester United berpeluang mendapatkan tiga gelar juara Premier League yang disandang City.

Siapkan Budget Tinggi, Al Nassr Bakal Rekrut Fernandes

Adapun Manchester City dilaporkan melakukan lebih dari 100 pelanggaran FFP.

Setelah penyelidikan selama empat tahun yang beberapa kali tertunda, Premier League menyatakan The Citizens melakukan pelanggaran pada sembilan musim berbeda dimulai sejak 2009/2010.

Menang dari Newcastle, Manchester United Hapus Catatan Merah Selama Tiga Laga

Akibat pelanggaran itu juara bertahan Premier League ini diserahkan ke komisi independen.

Dilansir VIVA.co.id, jika komisi menemukan Man City bersalah atas pelanggaran tersebut, mereka bisa mendapatkan berbagai hukuman termasuk terusir dari Premier League.

Sudah Nyaman di Liga Saudi, Ronaldo Ungkapkan Hal Ini

Bukan cuma itu, Manchester Biru juga terancam mendapatkan pengurangan poin, larangan transfer, pembatasan biaya transfer, hingga pencabutan gelar sebelumnya yang dimenangkan selama periode pelanggaran itu.

Jika itu terjadi maka gelar juara yang diraih Man City di Liga Inggris sejak 2011/2012 hingga 2021/2022 akan diberikan kepada tim runner up.

Manchester United akan mendapatkan tiga gelar yakni pada musim (2011/2012, 2017/2018, 2020/2021). Liverpool juga mendapatkan berkah dan juara musim (2013/14, 2018/2019, dan 2021/2022).

Investigasi terhadap Man City dimulai Premier League pada Maret 2019 setelah media Jerman Der Spiegel melaporkan bocornya dokumen terkait aktivitas keuangan The Citizens.

Akibatnya UEFA memberikan hukuman pada City yakni dilarang tampil di Liga Champions selama dua musim karena pada Februari 2020 karena bukti klub tersebut 'melebih-lebihkan pendapatan sponsor pada akun mereka antara 2012 dan 2016.

Akan tetapi hukuman larangan tampil di Liga Champions untuk Man City itu dicabut usai banding di CAS. Tidak hanya itu denda bagi Man City juga dikurangi dari 30 juta euro menjadi 10 juta euro.

Man City sendiri terus membantah melakukan kesalahan dan menganggap email bocor yang terkait dengan penyelidikan Premier League disebut sebagai 'upaya merusak reputasi klub secara terorganisasi dan jelas'.