TMII dan Pos Indonesia Perkuat Pengembangan Museum Prangko

TMII dan PosIND Kembangkan Museum Prangko
Sumber :
  • Istimewa

Jabar, VIVA - Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dan PT Pos Indonesia (Persero) atau PosIND menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of understanding/MoU) untuk pengembangan Museum Prangko yang terletak di dalam area TMII, Jakarta. MoU dilakukan oleh Intan Ayu Kartika selaku Direktur Utama TMII dan Corporate Secretary Pos Indonesia Tata Sugiarta, disaksikan Faizal Rochmad Djoemadi selaku Direktur Utama PT Pos Indonesia di Kantor Pos Pusat, Jalan Cilaki, Kota Bandung.

ULBI Wisuda 660 Lulusan Gelombang Kedua, Rektor Ingatkan Soal Persaingan Industri

Direktur Utama Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi mengatakan, pihaknya menyambut baik penandatanganan nota kesepahaman dengan TMII. Kesepakatan ini adalah langkah nyata PosIND dan TMII mendorong pengetahuan masyarakat Indonesia akan perjalanan panjang Pos Indonesia. 

“Transformasi ini menjadikan MUPI sebagai pusat edukasi dan hiburan yang lebih komprehensif dalam bidang pos, filateli, dan komunikasi. Museum ini akan menghadirkan berbagai koleksi dan pameran yang tidak hanya mencakup prangko-prangko bersejarah, tetapi juga berbagai koleksi Pos Indonesia,” ujarnya, Selasa 27 Agustus 2024.

Pos Indonesia Raih Penghargaan Branding dan Marketing Awards 2024

Menurut Faizal, museum ini akan menghadirkan teknologi komunikasi masa lampau hingga kontemporer, serta inovasi dalam layanan pos di Indonesia dari masa ke masa. Media tersebut akan ditampilkan secara interaktif, edukatif, dan kekinian sehingga menarik bagi semua usia.

Museum Prangko merupakan museum khusus yang didirikan pada 29 September 1983 atas gagasan Ibu Tien Soeharto saat acara pameran prangko yang diadakan oleh PT Pos Indonesia pada acara Jambore Pramuka Asia Pasifik Ke IV di Cibubur. 

Pos Indonesia Sabet Penghargaan International Trade Post Awards 2024, Bukti Komitmen Dukung UMKM

Prangko merupakan hal penting dalam memberikan kebanggaan bagi bangsa karena hanya bangsa yang berdaulat dan merdeka yang diperbolehkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menerbitkan prangko. Prangko menjadi salah satu bukti bahwa Indonesia diakui oleh dunia. Museum dengan arsitektur bernuansa etnik Jawa-Bali ini dibangun dengan tujuan mengenalkan fungsi dan sejarah prangko serta budaya surat menyurat.

“Setelah 41 tahun berlalu, kami rasa perlu dilakukan pengembangan untuk meningkatkan kualitas dan kepuasan pengunjung TMII. Selain itu, juga untuk mengikuti perkembangan zaman dan trend dalam peran dan fungsi museum sebagai pusat informasi dan edukasi di TMII,” ujar Intan Ayu Kartika selaku Direktur Utama TMII.

Halaman Selanjutnya
img_title