Soal Kasus 'Kopi Sianida', JPU dan Wamenkumham 'Keroyok' dr.Djaja

Jaksa Shandy Handika dan Prof. Edwar Omar Sharif Hiariej
Sumber :
  • intipseleb.com

Dia juga orang pertama yang menemukan keanehan pada jenazah Mirna. Dimana saat itu dia mendengar ada informasi yang menyebut Mirna Salihin meninggal akibat sianida. 

Kasus

Photo :
  • Screenshot berita VivaNews

dr. Djaja menyebut jenazah Mirna sama sekali tidak menunjukkan adanya tanda-tanda keracunan sianida. Sebab, salah satu ciri atau tanda seseorang keracunan sianida adalah merah ceri pada wajahnya. Namun saat itu dia melihat wajah jenazah Mirna Salihin biru bengkak.  

"Saya periksa, luka-luka tidak ada. Karena ada selentingan sianida saya liat mukanya. Orang keracunan sianida salah satu tanda utamanya adalah bikin merah mukanya lebam merah terang. Ini lebam mayatnya biru semua biru jadi enggak cocok," jelasnya. 

Djaja juga menjelaskan mekanisme respon tubuh terhadap sianida hingga menyebabkan kemerahan pada tubuh. Sianida yang masuk dalam darah akan berikatan dengan enzim pernafasan yang bernama sitorimosiniade. 

Sehingga, kata Djaja, hal itu menyebabkan indra pernafasan orang yang terpapar sianida itu langsung lumpuh hingga meninggal dunia. 

"Sehingga HB O2 yang mestinya dilepas darah ke jaringan untuk memberi oksigen ke jaringan tidak bisa terjadi, tidak lepas oksigennya. Akibatnya HB O2nya tinggi, jadi HBnya banyak itu bisa merah semua. Bukan hanya di muka tapi kalau dibuka semua (merah)," katanya.