Go Internasional: Lewat Tangan Anjani, Batik Bantengan Kota Batu Ekspansi ke Berbagai Negara
- Screenshot video Youtube @SATUIndonesiaAwards
Anjani menyebutkan, dari setiap lembar kain batik yang dijual Rp 300 ribu-750 ribu, Ia hanya mengambil 10% dari omzet penjualan. Itu pun uangnya digunakan kembali untuk membeli kain, pewarna dan perlengkapan lainnya.
Selebihnya yang 90%, menjadi hak para pembatik anak-anak. Padahal saat itu, Anjani hanya seorang guru honorer dan tak sedikit uang honorarium yang Ia dapatkan dari sekolah digunakan untuk menambal berbagai biaya sanggarnya.
Hingga pada suatu ketika, Anjani dikejutkan dengan tawaran yang diberikan orang no 1 di Kota Batu, Eddy Rumpoko. Melalui Istrinya, Dewanti Rumpoko, Anjani diajak untuk mengikuti pameran di Praha, Republik Ceko.
"2 bulan setelah pameran, tiba-tiba secara mendadak dan secara kaget saya diperintahkan oleh Walikota untuk mengikuti pameran di Ceko-Praha, Eropa Timur," tutur Anjani
Hasil tak akan mengkhianati proses, akhirnya pertemuan Anjani dengan Istri Walikota Batu merupakan awal dari terwujudnya cita-cita Anjani. Kini, Batik Bantengan telah beberapa kali dipamerkan ke sejumlah negara.