Go Internasional: Lewat Tangan Anjani, Batik Bantengan Kota Batu Ekspansi ke Berbagai Negara
- Screenshot video Youtube @SATUIndonesiaAwards
Anjani menceritakan, Ia pertama kali belajar membatik bersama ayahnya pada tahun 2010. Kala itu, Ia masih sambil honor sebagai guru di SMPN I Batu, Jawa Timur (Jatim).
Berbekal warisan membatik dari sang ayah dan diperkuat dengan pengetahuan tentang batik saat kuliah di jurusan Seni dan Desain, Fakultas Sastra, Universitas Negeri (UN) Malang, lantas Anjani berinisiatif mengembangkan bakatnya itu. Ia pun mendirikan sanggar batik dinamai dengan 'Sanggar Batik Tulis Andhaka'.
Disebutkannya, batik yang ditekuni ialah Batik Bantengan. Batik ini merupakan hasil gabungan dari bakat, keahlian, ketekunan, dan cinta. Anjani memulai produksi batik di sanggarnya pada Agustus 2014.
"Jadi Bantengan itu merupakan budaya khas jawa timur, tetapi dia ada di lereng gunung Arjuno," terang Anjani di kanal Youtube @SATUIndonesiaAwards.
Anjani menuturkan, desain motif kain batik Bantengan pun dibuat sendiri. Pada tahun pertama, sanggar batik yang didirikan mampu menyelenggarakan pameran tunggal dengan menyediakan 54 kain. Karyanya habis terjual dan hanya menyisakan 1 lembar kain.
"Jadi awal mulanya tanggal 29 Agustus 2014, itu saya berinisiatif untuk membuat sebuah pameran tunggal," kata Anjani.