Ini 9 Alasan Muhammadiyah Gunakan Metode Hisab dalam Tentukan Awal Bulan Hijriyah

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Haedar Nashir
Sumber :
  • viva.co.id

6. Rukyat Tak Bisa Satukan Bulan Hijriyah Secara Global

Jembatan Suramadu Mulai Dipadati Pemudik Sepeda Motor

Metode rukyat tidak dapat menyatukan seluruh dunia dengan prinsip satu hari satu tanggal di seluruh dunia.  Misalnya, sebagian bumi sebelah barat telah bisa melihat hilal sehingga akan memulai bulan kamariah baru keesokan harinya, sementara muka bumi sebelah timur pada hari yang sama tidak dapat melihat hilal sehingga memulai bulan kamariah baru lusa. 

Misalnya, sebagian bumi sebelah barat telah bisa melihat hilal sehingga akan memulai bulan kamariah baru keesokan harinya, sementara muka bumi sebelah timur pada hari yang sama tidak dapat melihat hilal sehingga memulai bulan kamariah baru lusa.  Hal ini mengakibatkan tanggal hijriah jatuh berbeda.

Pemerintah Tetapkan 1 Syawal 1444 H Jatuh Pada Sabtu 22 April 2023

Sederhananya, hilal yang terlihat di Indonesia berlaku bagi kawasan Indonesia dan tidak berlaku pada kawasan Afrika.

7. Jangkauan Rukyat Terbatas

Habib Rizieq Sarankan Jamaahnya yang Hari Raya Jum'at untuk Shalat Id Bersama Pemerintah Hari Sabtu

Dalam kenyataan riil, rukyat tidak bisa meliputi seluruh kawasan dunia. Apalagi rukyat saat visibilitas pertama hanya meliputi sebagian muka bumi.

Pada saat di suatu bagian dunia sudah terlihat hilal, daerah lain belum mengalaminya, bahkan di tempat itu bulan masih di bawah ufuk.

Halaman Selanjutnya
img_title