Waspada Demam Berdarah Bisa Sebabkan Kematian, Begini Cara Mencegahnya
- Pixabay
VIVA Jabar – Hari Demam Berdarah Dengue ASEAN (ASEAN Dengue Day) diperingati 15 Juni setiap tahunnya. Hari ini diperingati sebagai bentuk komitmen bersama negara-negara di ASEAN untuk memperkuat kerjasama dan komitmen regional dalam upaya penanggulangan Dengue. Selanjutnya, diselenggarakan setiap tahun oleh semua negara anggota ASEAN.
Mengambil bagian dalam peringatan ASEAN Dengue Day 2023, Enesis Group bersama Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengadakan edukasi pencegahan Demam Berdarah (DBD), melalui kegiatan Lomba Mewarnai.
Kerja Arbovirosis Direktorat P2PM, Dr. Agus Handito, SKM,M. Epid, mengatakan, peringatan Hari ASEAN Dengue Day, bertujuan menyatukan negara-negara ASEAN untuk bersama-sama menanggulangi deman berdarah.
"Jadi, pemberantasan dan pengendalian demam berdarah dimulai dari hal kecil. Kita tidak bicara seluruh wilayah DKI, tapi dimulai dari lingkungan sekolah lebih dulu," ujarnya di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, baru-baru ini.
DBD merupakan salah satu penyakit yang harus diwaspadai. Ini termasuk salah satu penyakit yang mampu menyebabkan kematian bagi penderitanya.
Dikutip data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, jumlah kematian akibat DBD mencapai 472 Kasus. Dengan angka tersebut, diharapkan masyarakat bisa lebih berhati-hati dan waspada terkait penyakit bawaan yang biasa hadir bersamaan dengan musim penghujan ini.
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menghindari infeksi virus dengue melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti antara lain, memasang kelambu di kamar tidur dan kasa pada setiap lubang ventilasi dan jendela serta menggunakan repellent atau obat oles anti nyamuk. Selain itu, gunakan baju lengan panjang dan celana panjang, dan menerapkan 3M, yaitu menguras, menutup, dan mendaur ulang.