Sejarah, Corak Tanah dan Citarasa Kopi Liberika Sendoyan

VIVA Jabar - Indonesia terkenal dengan beragam kopinya, mulai dari Aceh di Barat hingga Papua di Timur. Bagi penikmat kopi Indonesia tentu sangat mengenal kopi Toraja, kopi Sipirok atau Sidikalang asal Sumatra Utara serta kopi Wamena di Papua. 

Kopi-kopi tersebut sudah begitu terkenal di seantero dunia. Bahkan, di Kota Gottingen, sebuah kota kecil di negara bagian Lower Saxony, Jerman, yang berdekatan dengan Hannover, Anda pun bisa menemukan beberapa varian kopi asal Indonesia, terutama kopi Toraja. 

Melansir laman indonesia.go.id, data Kementerian Pertanian menyebutkan, Indonesia memiliki 16 jenis kopi yang diminati di pasar internasional. 

Dari sekian varian itu, beberapa masuk ke dalam klaster jenis kopi arabika, kopi robusta, dan kopi liberika serta kopi ekselsa.

Lantas, apa sih kopi liberika itu?

Kopi asal Liberia, Afrika itu, kini banyak dibudidayakan oleh petani kopi di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat. Kopi liberika sendoyan, begitu sebutan kopi asal Sambas tersebut. 

Kopi Liberika Sendoyan sempat berjaya di era tahun 2000-an. Namun, produktivitasnya sempat meredup ketika petani daerah itu beralih menanam lada (sahang - sebutan bagi warga setempat), karena ketika itu harga komoditas tersebut cukup bagus. 

Seiring dengan meredupnya harga lada, petani di daerah itu kembali membudidayakan kopi jenis liberika.

Halaman Selanjutnya

Bahkan, mereka menamakannya program 'Gerakan Tanam Kopi Liberika Sendoyan' Itu pula yang dikerjakan seorang petani bernama Budi, Ketua Kelompok Tani (Poktan) Batu Layar Sejahtera, Desa Sendoyan, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.