Ditinggal Ibu Sejak Usia 2 Tahun, Remaja Cantik Ini Rela Jadi Pemulung Demi Bantu Sang Ayah

Kang Dedi dan Tia
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Jabar – Di balik wajahnya yang cantik, Tia Widiati (15) tak malu untuk mengais rezeki menjadi seorang pemulung mengumpulkan barang bekas di sekitaran Antapani dan Arcamanik, Kota Bandung.

Usut Tuntas Kecelakaan Maut Ciater, KDM: Jangan Hanya Sopir yang Bertanggung Jawab

Tia yang memiliki keterbatasan dalam daya tangkapnya itu berstatus sebagai pelajar SMP kelas 1 di SLB Sumbersari, Kota Bandung. Setiap hari sepulang sekolah ia membantu ayahnya mencari barang bekas untuk dijual kembali.

Kemarin, Kang Dedi Mulyadi berkunjung ke rumah Tia di Jalan Bunisari, RT 3 RW 7, Kelurahan Antapani Wetan, Kecamatan Antapani, Kota Bandung. Di sana ia bertemu dengan Tia dan ayahnya, Asep.

Minta Maaf, Kepsek SMK Lingga Kencana Depok Ingin Tradisi Study Tour Ditiadakan

"Kalau kemarin di Subang saya bertemu kembar Dedi dan Dida, sekarang di Bandung ada Tia anak yang semangat," ucap Kang Dedi.

Di rumah tersebut Tia hanya tinggal berdua dengan ayahnya. Sementara ibunya pergi entah ke mana sejak Tia berusia dua tahun.

Belajar Usaha Nasi Goreng ke Ciater, Raka Malah Jadi Korban Tragedi Maut Bus Study Tour

"Mamah gak tahu ke mana, pergi dari rumah waktu Tia umur dua tahun, ditinggalin," ucap Tia.

Sejak saat itulah Tia tinggal dibesarkan oleh ayahnya. Dan sejak lulus SD, Tia mulai membantu ayahnya untuk mencari barang bekas berkeliling di sekitar rumahnya.

"Aku kasihan sama ayah jadi ikut ngerongsok," katanya.

"Bukan ikut ngerongsok tapi ikut mencari barang bekas. Barang bekas itu bukan rongsok karena hari ini yang paling laku barang bekas mudah didapat adalah botol air mineral dan harganya relatif baik karena pabrik pengolahannya sangat membutuhkan bahkan itu sampai impor," timpal Kang Dedi memberi semangat.

Menurut Asep, anaknya pernah bersekolah di sekolah umum. Hanya saja dari keterangan guru dan psikolog, Tia disarankan untuk pindah ke SLB karena dianggap memiliki daya tangkap yang kurang. Dan hingga kini Tia pun bersekolah di SLB.

"Tapi menurut saya Tia punya daya tangkap yang baik, bisa bantu orang tua, sangat sayang sama ayah, punya tanggung jawab, orang-orang yang ngaku pintar terkadang tidak punya tanggung jawab," ucap Kang Dedi.

Kang Dedi pun memuji Tia karena selain bersih, tinggi dan cantik, ia merupakan anak yang baik dan bertanggung jawab. Hanya saja karena kurang perhatian sosok ibu maka Tia kurang peka terhadap kebersihan lingkungan terutama di dalam rumahnya.

"Ini sekarang saya ketemu dengan Srikandi dari Kota Bandung. Tetapi, Tia harus mulai belajar beresin lingkungan, peka terhadap lingkungan," katanya.

Selain penyayang dan bertanggung jawab, Tia juga dipuji Kang Dedi karena pandai menabung. Setiap hari hasil menjual barang bekas uang disimpan di celengan dan rencananya baru akan dibuka menjelang lebaran nanti.

Tia yang semula merasa malu untuk mencari barang bekas, kini percaya diri. Bahkan ia bercita-cita setelah lulus SMP ingin melanjutkan SMA, kuliah dan kerja mandiri.

"Tia ingin bantu ayah, ayah kan jadi tukang parkir juga. Uang dikumpulin ke celengan, kalau uang baru dipisah sama Tia. Nanti sudah SMP mau SMA terus kuliah, terus kerja. Awalnya cari barang bekas malu tapi sekarang tidak," ucap Tia.

"Tidak usah malu karena mencari barang bekas itu bagian dari menjaga lingkungan, lingkungan jadi bersih, jadi nilai ekonomi, kalau tidak ada yang mungutin kotor kan Kota Bandung-nya," ucap Kang Dedi memberi semangat lagi.

Saat melihat celengan Tia, Kang Dedi memasukkan sejumlah uang pecahan seratus ribuan ke dalamnya. Tia pun terlihat bahagia karena isi celengannya bertambah berkali lipat.

Tidak hanya itu Kang Dedi juga mengajak Tia dan ayahnya untuk berbelanja berbagai kebutuhan sekolah dan kebutuhan pokok untuk di rumah. Selain itu Kang Dedi juga memberikan sejumlah uang kepada keluarga tersebut sebagai bekal ke depan.

"Dari sisi aspek pribadi Tia pekerja keras hanya saja kurang diajari sejak kecil untuk menjaga kebersihan karena ibunya tidak ada. Sebenarnya Tia sosok pribadi yang sangat baik dan perhatian," pungkas Kang Dedi Mulyadi.