Sindir Kinerja KPK, Warga Ibu Kota Pasang Baliho Caleg Goib Harun Masiku

Baliho Caleg Goib Harun Masiku
Sumber :
  • Viva.co.id

VIVA Jabar - jalanan di Ibu Kota akhir-akhir ini sempat viral karena kemunculan baliho-baliho bergambar Harun Masiku, Politikus PDI Perjuangan. Harun Masiku pun diketahui merupakan tersangka atas kasus tindak pidana korupsi yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) atau buronan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). 

Hasil Survei Pilkada 2024, Cagub Jabar Dedi Mulyadi Tunjukan Pengaruhnya di Basis PDI Perjuangan

Terlihat, foto Harun Masiku terpasang dalam baliho memakai baju warna merah berlogo PDI Perjuangan. Selain menampilkan wajah Harun Masiku, tertera tulisan pada baliho itu ajakan untuk mencari buronan kasus suap terhadap Komisioner KPU RI, Wahyu Setiawan.

"Coblos Caleg Goib, Harun Masiku' dengan nomor 0. Ayo cari dan tangkap saya," tulis baliho yang ditemukan VIVA pada Sabtu, 26 Agustus 2923.

Kapolda Ini Kandidat Kuat Jadi Wakapolri, Punya Rekam Jejak di KPK

Baliho Caleg Goib Harun Masiku

Photo :
  • Viva.co.id

Baliho pencalonan goib Harun Masiku muncul di sejumlah titik, seperti di perempatan lampu merah Pasar Santa, Tendean, lampu merah Jalan Wijaya, lampu merah Jalan Brawijaya, lampu merah Fatmawati, lampu merah Ragunan, lampu merah Ragunan, lampu merah Rindam, Condet, Jakarta Timur dan lampu merah PGC, Cililitan, Jakarta Timur.

Aktivis Anti Korupsi Desak Mardani Maming Segera Dibebaskan

Diketahui Harun Masiku, ditetapkan sebagai tersangka kasus suap terhadap komisioner KPU Wahyu Setiawan. Harun disebut melakukan penyuapan agar menjadi anggota DPR RI dari jalur Pergantian Antar Waktu (PAW).

Direktur Penyidikan KPK, Asep Guntur menyatakan Harun Masiku tidak lagi berada di Indonesia. Pernyataan Asep itu berbeda dari pernyataan Kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadivhubinter) Polri Irjen Krishna Murti sebelumnya yang menyatakan Harun berada di Indonesia.

Asep mengatakan pihaknya mendapatkan informasi bahwa Harun sudah tidak berada di Indonesia dan menduga Harun Masiku keluar negeri lewat jalur ilegal.

"Memang perlintasan terahir yang tercatat di imigrasi itu saat masuk. Tidak tercatat kembali yang bersangkutan keluar dari Indonesia. Kami menduga yang bersangkutan tidak melalui jalur resmi. Karena, kami setelah itu mendapat infomrasi ada di negara tetangga," ujanya.