Pernyataan Prabowo soal Caleg Mantan Napi Tak Sesuai Fakta, Masih Ada di Situs Gerindra dan KPU
- screenshoot by Viva
VIVA Jabar – Prabowo Subianto, Bakal Calon Presiden atau Bacapres dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) dan juga Ketua Umum Partai Gerindra, mengungkapkan bahwa ia telah mengeluarkan dua calon legislatif (caleg) dari Partai Gerindra yang memiliki catatan sebagai mantan narapidana korupsi.
Pernyataan ini disampaikan oleh Prabowo saat menjadi pembicara dalam acara yang berjudul '3 Bacapres Bicara Gagasan' di Gedung Grha Sabha Permana, Universitas Gadjah Mada (UGM), Sleman, DI Yogyakarta pada hari Selasa, 19 September 2023.
"Dua calon (legislatif) itu sudah saya coret," kata Prabowo saat menjadi pembicara di acara bertajuk '3 Bacapres Bicara Gagasan'.
Dua nama tersebut yang berasal dari Partai Gerindra dalam pemilihan calon legislatif DPR RI yaitu Syaifur Rahman dari Dapil Jawa Timur IV dan Amry dari Dapil Sulawesi Selatan II.
Untuk Syaifur, dirinya pernah terjerat kasus penyalahgunaan dana Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL) di PT Garam (Persero) untuk tahun 2008-2012. Perusahaan milik Syaifur justru menerima kucuran dana sebesar Rp 1,7 miliar yang seharusnya diperuntukan bagi petani garam.
Sementara Amry, pernah divonis 1 tahun 3 bulan penjara lantaran terbukti bersalah dalam kasus korupsi proyek lapis aspal beton di Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Bontobahari.
Ditelusuri dari daftar caleg yang terdaftar di website Gerindra di gerindra.id, Ternyata keduanya masih tertulis namanya di masing-masing dapil tempat mereka mencalonkan.
Ketika dilakukan penelusuran lebih lanjut di situs infopemilu.kpu.go.id, foto Syaifur Rahman dan Amry masih terpampang dalam Daftar Calon Sementara (DCS) DPR. Syaifur Rahman merupakan caleg Gerindra Dapil Jawa Timur IV dengan nomor urut 4, sementara Amry juga berada di nomor urut 4 dengan Dapil Sulawesi Selatan II.
Sebelumnya, Prabowo mengatakan jika terdapat kelalaian dalam meloloskan kedua calon tersebut karena banyaknya proses verifikasi.
"Calon legislatif kita (dari Gerindra) saya kira berapa belas ribu gitu. Kadang-kadang verifikasinya lolos," katanya.