Jaksa Shandy Handika Bongkar Keberadaan Sedotan dalam Kasus Kopi Sianida Mirna

Jaksa kasus kopi sianida Mirna, Shandy Handika
Sumber :
  • intipseleb.com

VIVA Jabar – Keraguan publik terhadap otoritas hukum dalam kasus kematian Wayan Mirna Salihin, semakin menguat pasca dirilisnya film dokumenter Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso di Netflix pada akhir September 2023 yang lalu.

Peramal Wirang Biwana Sediakan Rp.1M untuk Tantang Debat soal Kebenaran Hukum di Kasus Jessica

Namun, jaksa Shandy Handika mengungkapkan film berdurasi 1,5 jam itu tidak sesuai ekspektasi. Sebab, selaku pihak yang terlibat dalam penyelesaian kasus Mirna dan diwawancarai Netflix untuk pembuatan film dokumenter itu, Shandy mengatakan seharusnya film itu tidak lagi mengulas apa yang sudah memperdebatkan dan diputus hakim di pengadilan pada 2016 lalu.

Di samping itu, Shandy juga menyoroti perihal sedotan digunakan Mirna untuk meminum kopi Vietnam ketika itu. Sedotan itulah yang diduga telah digunakan untuk menyuntikkan sianida.

Otto Blak-Blakan Ucap Ada Konglomerat Bersedia Bantu Jessica Atas Dasar 'Kemanusiaan'

"Kami juga telusuri kemana sedotan itu? ada yang membuangnya ke seng ke pencucian. Ini persepsi orang yang ada di situ pada hari itu," ujar Jaksa Shandy Handika di YouTube Denny Sumargo, 10 Oktober 2023.

"yang masalah kan kopi, sedotan buat apa? ya dibuang," imbuh jaksa Shandy menurut keterangan pelayan kafe.

Cerita Otto Batal Terbang ke Luar Negeri Selama Tangani Kasus Jessica

"Di CCTV terlihat bahwa ada yang membuang sedotan ke seng kalau gak salah," timpalnya.

Shandy menyadari ketika itu tidak ada yang berpikir tentang sedotan kopi Vietnam yang dipesan Jessica. Semuanya fokus pada kopi, padahal sedotan tersebut bisa menjadi kunci untuk menguak kebenaran kasus tersebut.

Akibatnya, sedotan tersebut dibuang ke tempat sampah. Maksudnya bukan untuk menghilangkan barang bukti tapi karena tidak tahu bahwa sedotan tersebut bisa jadi barang bukti sehingga yang terlintas hanyalah kopi yang menjadi barang bukti untuk polisi.

"Bukan menghilangkan barang bukti, posisinya tidak tahu dan yang bermasalah adalah kopi. Orang awam pasti berfikir yang bermasalah kan kopinya makanya kopinya lah yang di simpan," timpal Jaksa.