Wamenkumham Cium Jessica Punya Kepribadian Hebat, Le Detector Lewat
- Screenshot berita VivaNews
VIVA Jabar - Terpidana kasus 'Kopi Sianida', Jessica Wongso dinilai memiliki kepribadian yang hebat. Sikap dan cara pandangnya tak bisa dideteksi dengan alat secanggih apapun, bahkan secanggih alat pendeteksi kebohongan atau lie detector juga bisa dia lewati.
Hal itu dikemukakan oleh Wakil Menteri Hukum dan HAM (Wamenkumham), Prof. Edward Omar Syarif atau Prof Eddy saat menjadi narasumber di podcast Denny Sumargo.
Guru Besar yang pernah menjadi saksi ahli hukum pidana dalam persidangan kasus 'Kopi Sianida' ini menyebutkan, Jessica punya sisi kelemahan lain.
Dan kelemahan itu, kata Eddy, terbaca oleh Prof Ronny Nitibaskara yang saat itu juga pernah dihadirkan dalam persidangan. Bahkan, Eddy juga menyatakan sempat mendengar bahwa Prof Ronny diakui memiliki banyak informasi penting tentang sosok Jessica.
Anehnya, kata Eddy, ketika Prof Ronny memberikan kesaksian ahli, Jessica terlihat menangis. Seakan Jessica takut catatan hidupnya dikuliti oleh Prof Ronny dalam persidangan.
Meski demikian, lanjut Eddy, peran Prof Ronny absen di Film Dokumenter yang tengah ramai diperbincangkan publik. Prof Ronny telah meninggal dunia terlebih dahulu.
"Sayang banget. Film ini muncul ketika Profesor Ronny Nitibaskara sudah almarhum. Kalau enggak dia bisa berbicara banyak," kata Eddy dalam tayangan YouTube Denny Sumargo.
Eddy menjelaskan, selama persidangan berlangsung, Jessica tetiba menangis tatkala prof. Ronny Nitibaskara memberikan keterangan. Tangisan Jessica ini sangat berbeda bila dibandingkan kesaksian ahli lainnya.
Kepada saksi ahli lain, sambung Eddy, Jessica mampu menghadapinya dengan tenang. Jessica terlihat santai, berseri bahkan tersenyum sinis.
"Kalau menonton kesaksian persidangan Jessica secara utuh dari awal sampai akhir. Ketika saya memberikan keterangan ahli, dokter Nathalie, Prof Salito, dan ahli lainnya. Itu Jessica menghadapi itu dengan santai senyum sinis. Kecuali ketika Prof Ronny Nitibaskara memberikan keterangan, Jessica nangis kan?," tutur Eddy.
Menurut Eddy, Jessica Wongso menangis di saat persaksian ahli Prof Ronny Nitibaskara mungkin disebabkan Prof Ronny Nitibaskara mampu membuka semua gestur yang ada dalam jiwa Jessica dan mengeksposnya kepada publik.
Dan saat itu, lanjut Eddy, Kuasa Hukum Jessica, Otto Hasibuan memprotes Prof Ronny. Otto geram dengan keterangan-keterangan yang diberikan Prof Ronny hingga kliennya menangis.
"Karena Prof Ronny membaca semua apa yang terjadi pada jiwa dan diri Jessica. Sampai diprotes sama Otto. Karena beliau (Prof Ronny) memang membaca bahwa orang ini tipenya seperti ini," kata dia.
Eddy menambahkan, kala itu mendiang Prof Ronny pernah menyampaikan kepadanya bahwa Jessica Wongso memiliki sikap yang berbeda.
Sehingga alat pendeteksi kebohongan atau lie detector sehebat apapun tidak akan terdeteksi. Lantaran hal itulah akhirnya pihak kepolisian memilih tak menggunakan alat lie detector di kasus Jessica.
"Beliau itu yang bilang ke saya, 'Prof, orang seperti Jessica itu mau menggunakan lie detector secanggih apapun tidak akan terdeteksi'. Itu sebabnya polisi tidak menggunakan lie detector," jelas dia.