Viva.co.id: Berita Hari Ini Terbaru Terkini dan Terpopuler

Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Prof. Edward Omar Sharif Hiariej atau yang akrab disapa Prof. Eddy ditetapkan sebagai tersangka kasus gratifikasi.

"Yang terjadi adalah ketika akan gelar perkara, Jessica itu bertanya kepada Krishna Murti. Apa yang terjadi kalau seandainya saya tidak mengakui dan lain sebagainya,"

"Bagaimana mungkin seorang Jessica baru pulang dari Australia, melakukan perencanaan pembunuhan di tempat terang, dan di tempat yang ia tak pernah kunjungi. Bahkan,

"Tapi ada 6 bukti lainnya, yang namanya saksi mata ini hanya satu per tujuh, masih ada testimonium evidence termasuk di dalam scientific evidence, terus ada substitute

"Dia menuduh, dia mengatakan Jessica tiga hari sebelum kejadian sudah datang ke sana, untuk memotret situasi. Aduh, saya sedih banget. Fitnah keji itu," kata Otto dalam

"Jadi publik ini disesatkan dengan pembacaan data secara parsial. Kan yang disebutkan hanya 0,2 mg/L, tetapi harus ingat yang dimasukkan ke dalam tubuh itu kan natrium

Tragedi yang menimpa Wayan Mirna Salihin pada tahun 2016 yang dikenal dengan kasus kopi sianida kini kembali hangat diperbincangkan. Hal itu menyusul munculnya film dokum

"Tapi kan Dr Djaja tidak melakukan autopsi. Kalau nilai pembuktian orang tidak melakukan autopsi, lalu dia bicara itu tidak beda dengan orang yang ngomong sembarangan di

"Sebenarnya enggak boleh dihipnotis cara-cara pemeriksaan begitu enggak boleh. Saya lupa orangnya yang melakukan itu, tapi menurut Jessica tapi tidak keluar di berita

Meskipun telah divonis 20 tahun penjara karena ditetapkan sebagai pelaku pembunuh Wayan Mirna Salihin, Jessica sama sekali tidak terlihat seperti seorang pembunuh.

"Karena Prof Ronny membaca semua apa yang terjadi pada jiwa dan diri Jessica. Sampai diprotes sama Otto. Karena beliau (Prof Ronny) memang membaca bahwa orang ini tipenya

Mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM (Wamenkumham), Denny Indrayana, hingga saat ini belum menjalani pemeriksaan terkait dugaan membocorkan putusan Mahkamah Konstitusi (MK)