Soal Sianida Mirna, Prof. Eddy Sebut dr. Djaja Seperti Orang Ngomong di Pinggir Jalan

Ahli hukum Prof. Edward Omar Sharif Hiarej
Sumber :
  • intipseleb.com

VIVA Jabar – Beberapa hari yang lalu, dokter ahli Patologi, Forensik dan DNA yaitu dr. Djaja Surya Atmadja menyampaikan statement bahwa wajah Mirna tidak merah seperti orang yang meninggal terkena racun sianida.

Terbongkar, Ternyata Ini Tujuan Denny Sumargo Pelajari Islam Bahkan Bisa Baca Al-Qur'an

Tak hanya itu, dokter yang menjadi saksi ahli Jessica itu juga mengatakan bahwa kandungan sianida baru ditemukan pada jenazah Mirna setelah 3 hari meninggal. Padahal sebelumnya, 70 menit setelah meninggal tidak ada sianida di tubuh Mirna.

Menanggapi statement dr. Djaja, Prof. Edward Omar Sharif Hiariej atau Prof. Eddy yang juga merupakan saksi ahli dalam kasus kopi sianida Mirna itu mengulas tentang apa itu saksi ahli.

Cerita Horor Dian Sastro saat Baru Mualaf, Dikepung Makhluk Gaib di Bali

"Seorang ahli memberikan keterangan secara garis besar itu ada dua. Ada ahli ketika akan memberikan keterangan itu tidak melakukan apa-apa. Tetapi ada ahli ketika akan memberikan keterangan dia harus melakukan eksperimen, harus melakukan observasi, harus melakukan pemeriksaan," kata Prof. Eddy mengutip podcast Denny Sumargo pada Jum'at, 13 Oktober 2023.

Berdasarkan statement tersebut, Prof. Eddy secara tidak langsung mengatakan bahwa keterangan dr. Djaja tidak sepenuhnya dapat dibenarkan.

Dian Sastrowardoyo Ungkap sosok Pria yang Buat Dirinya Belajar dan Masuk Islam

Sebab, dokter ahli forensik itu tidak melakukan autopsi, melainkan hanya melakukan pembalseman terhadap jenazah Mirna. Lebih dari itu, Prof. Eddy menyebut dr. Djaja seperti orang yang ngomong sembarang di pinggir jalan.

"Tapi kan dr. Djaja tidak melakukan autopsi. Kalau nilai pembuktian orang tidak melakukan autopsi, lalu dia bicara itu tidak beda dengan orang yang ngomong sembarangan di pinggir jalan," kata Prof. Eddy.

Jaksa Shandy Handika dan Prof. Edwar Omar Sharif Hiariej

Photo :
  • intipseleb.com

Di sisi lain, terkait warna wajah Mirna, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Shandy Handika yang menangani kasus tewasnya Wayan Mirna Salihin itu juga menanggapi pernyataan dr. Djaja. Menurut Shandy, ada saksi lain yang melihat wajah Mirna memerah.

"Saya lihat di bekas perkara, ada saksi namanya Amelia. Itu BAP-nya dibacakan, dan dia itu kalau gak salah sebagai dokter atau staf di rumah sakit, melihat bahwa pada saat melihat mayat Mirna, itu mukanya cherry red sebenarnya," kata Shandy.

Shandy juga tak menampik jika ada perbedaan kesaksian dari saksi yang dimilikinya dengan dr. Djaja. Menurutnya, ini terjadi karena faktor cahaya.

"Bisa jadi pencahayaannya berbeda," ujar Shandy.