PP Persis Kutuk Bombardir ‘Genoside’ Israel Terhadap Palestina

Serangan roket Hamas Palestina di wilayah Israel
Sumber :
  • screenshoot berita VivaNews

VIVAJabar - Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP Persis) merampungkan Musyawarah Kerja Nasional (Musykernas) di Bandung selama 2 hari 24 - 26 November 2023. Sejumlah isu menjadi pembahasan penting di antaranya satunya konflik yang terjadi antara Palestina dan Israel

Buntut Bentrokan Suporter Israel-Prancis Pecah di Stade de France, Antisemitisme Kembali Mencuat

Wakil Ketua Umum PP Persis, Prof H Atip Latipulhayat, menjelaskan, terdapat sejumlah kesimpulan sikap PP Persis atas konfilk Palestina dan Israel. PP Persis dipastikan prihatin atas tragedi kemanusiaan yang terjadi akhir-akhir ini di bumi Palestina terutama sejak tanggal 7 Oktober 2023. 

Akibat kejadian itu berguguran syahid akibat agresi tentara Zionis Israel yang melakukan "genoside" atas bangsa Palestina. Pihaknya juga mengecam keras kekejaman Israel dan mendesak lembaga dunia terutama PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa), Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dan lembaga HAM internasional dengan segala kewenangan yang dimilikinya untuk bergerak serta tidak melakukan pembiaran atas kejahatan yang dilakukan Israel. 

Isi Janji Presiden Terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, Atasi Perang di Palestina dan Ukraina

"Menuntut Israel ke (diadili) mahkamah internasional sebagai penjahat perang," ujar Atip kepada wartawan, Minggu 26 November 2023.

Musykernas PP Persis

Photo :
  • Istimewa
Keji! Israel Kembali Serang Kamp Pengungsian, Total Korban Jiwa Tewas Bertambah Menjadi 43.799

Atip juga memastikan PP Persis mendukung kemerdekaan bangsa Palestina atas kejahatan perang yang dilakukan Israel. Menurutnya, PP Persis mengapresiasi segala macam bentuk dukungan dari Pemerintah Indonesia untuk bangsa Palestina. Mulai dari pembelaan untuk Palestina di forum PBB hingga OKI. 

"Dukungan untuk Palestina sejauh ini Pemerintah Republik Indonesia sudah cukup optimal ya dalam jalur konstitusional dan juga dalam jalur diplomasi," kata Atip. 

Namun, Atip menginginkan Indonesia bisa memiliki peran lebih dalam hal mendukung kemerdekaan Palestina. Salah satunya dengan mendorong negara-negara muslim yang tergabung dalam OKI untuk mengirimkan pasukan perdamaian. 

Karena, kata Atip, kemungkinan untuk mendorong PBB mengirimkan pasukan perdamaian sangatlah mustahil, dengan kondisi di dalam PBB ada yang pro dan kontra terhadap tindakan Israel ke bangsa Palestina. 

"Indonesia harus bukan saja mendorong akan tetapi segera merealisasikan dengan mengirimkan umpamanya pasukan perdamaian yang disiasi oleh Organisasi kerjasama Islam," katanya. (****)