Tegas, Mahmoud Abbas Tolak Wacana Pemisahan Jalur Gaza dari Negara Palestina

Presiden China & Palestina - Xi Jinping Saay & Mahmoud Abbas
Sumber :
  • Screenshot berita VivaNews

VIVA Jabar – Presiden Palestina, Mahmoud Abbas hadir dalam sebuah pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken di Ramallah pada Kamis (30/11/2023) kemarin.

Buntut Bentrokan Suporter Israel-Prancis Pecah di Stade de France, Antisemitisme Kembali Mencuat

Dalam pertemuan itu, Abbas dengan tegas menyampaikan penolakan wacana Israel yang ingin memisahkan Gaza dari wilayah Palestina. Abbas juga menegaskan bahwa Gaza adalah bagian integral yang tidak terpisahkan dari negara Palestina.

Pada kesempatan itu, Abbas juga menggarisbawahi pentingnya untuk mempertahankan gencatan senjata untuk mencapai penghentian agresi oleh Israel secara menyeluruh demi melindungi warga sipil.

Isi Janji Presiden Terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, Atasi Perang di Palestina dan Ukraina

Abbas menambahkan pentingnya menyegerakan bantuan kemanusiaan, menjamin ketersediaan air bersih, listrik dan bahan bakar.

Abbas menyerahkan kepada Blinken sebuah dokumen komprehensif yang menguraikan kejahatan pendudukan Israel di Gaza dan Tepi Barat, termasuk Yerusalem, yang mencakup tindakan pembunuhan, perusakan, pembersihan etnis, dan pelanggaran mengerikan lainnya.

Keji! Israel Kembali Serang Kamp Pengungsian, Total Korban Jiwa Tewas Bertambah Menjadi 43.799

Selain itu, Abbas mendesak Blinken untuk menekan Israel menghentikan tindakan pelanggaran kemanusiaan termasuk pada tahanan Palestina. Presiden Palestina itu juga menolak pemindahan warga dari jalur Gaza dan Tepi Barat.

“Abbas menekankan perlunya intervensi AS untuk menggagalkan apa yang ia anggap sebagai upaya Pemerintah Israel untuk mengusir paksa penduduk Palestina di Tepi Barat, khususnya di Lembah Yordan, di mana terdapat rencana aneksasi diam-diam yang dilakukan oleh pemukim dan tentara pendudukan Israel," demikian dilaporkan WAFA.

Halaman Selanjutnya
img_title