Tanggapi Kritikan Cak Imin Soal Jalan Tol, Mensesneg: Memang Tol Bukan untuk Becak
- Berbagai Sumber
VIVA Jabar – Kritikan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin soal pembangunan jalan tol di era pemerintahan Jokowi yang dinilai tidak bisa dinikmati oleh semua kalangan, terutama tukang becak yang rutin bayar pajak, nampaknya menyedot perhatian berbagai kalangan.
Salah satu yang merespon kritikan tersebut adalah Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Pratikno. Ia mengatakan bahwa pembangunan jalan tol justru merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang manfaatnya bisa dirasakan secara luas.
Pratikno mengatakan dengan adanya jalan tol, konektivitas tempuh bisa dipersingkat serta memperkecil biaya pendistribusian logistik.
"Iya dong (bermanfaat), konektivitas kan. Kalau enggak logistik kita jadi mahal sekali. Transport, konektivitas kan efisiensi logistik tapi, juga rasa keadilan," kata Pratikno ditemui usai acara Dies Natalis ke-74 UGM, di Sleman, DIY, Selasa (18/12/2023).
Kemudian, mantan Rektor UGM itu menanggapi keluhan tukang becak yang diungkap oleh Cak Imin dimana tukang becak tersebut merasa rutin bayar pajak tapi tidak bisa menikmati jalan tol.
Pratikno menegaskan bahwa jalan tol dibuat memang bukan untuk tukang becak.
"Memang tol bukan untuk tukang (sopir) becak, bagaimana to," singkat Pratikno.
Selanjutnya, Pratikno membeberkan bahwa dibangunnya jalan tol juga dimaksudkan untuk mengurangi kemacetan yang terjadi dan menciptakan kelancaran lalu lintas di berbagai kota.
Tidak hanya itu, Pratikno juga mengatakan pemerintah bukan hanya menekankan pada pembangunan jalan tol saja, tapi juga infrastruktur pedesaan.
"Coba bayangkan enggak ada tol, macetnya kayak apa kita. Ada tol saja masih macet. Bahwa itu semuanya harus lengkap lah, kan ada bukan hanya tol besar kan, sampai jalan desa kan juga dibangun melalui dana desa," pungkasnya.