Begini Hukum Merayakan Tahun Baru Masehi Menurut UAS

Ustadz Abdul Somad
Sumber :
  • viva.co.id

VIVA Jabar - Tepat malam ini, seluruh manusia di muka bumi ini tengah merayakan pergantian tahun baru 2024.

Polres Subang Gaet Tim Densus 88 Antisipasi Ancaman Bom Saat Nataru

Di berbagai belahan dunia, tiap-tiap negara memiliki cara masing-masing dalam menyambut gelaran tahun baru masehi.

Sebut saja Indonesia, di negara yang dipimpin Presiden Joko Widodo ini, biasanya masyarakat menyambut tahun baru dengan bakar-bakar ayam, jagung, pesta kembang api, hingga meniup terompet.

Berharap Pendapatan di Libur Nataru, Dishub Subang Usulkan Tim Terpadu

Dengan penduduk mayoritas islam, biasanya setiap tahun baru akan ada pertanyaan mengenai bolehkah seorang muslim ikut merayakan tahun baru?.

Menurut Da'i kondang Ustadz Abdul Somad (UAS), tradisi meniup terompet merupakan tradisi agama Yahudi

Sang Pendongeng Keliling yang Membawa Toleransi, Eklin Amtor de Fretes

"Maka tiuplah terompet-terompet untuk menyambut tahun baru dalam tradisi Yahudi di perjanjian lama. Itu ditiuplah  terompet dari kepala tanduk kerbau," kata UAS dalam video yang diunggah di akun YouTube Indonesia mengaji. 

Oleh karenanya, UAS meminta kepada para orang tua untuk tidak membelikan terompet bagi anak-anaknya. UAS kemudian menyarankan, agar perayaan malam tahun baru diisi dengan kegiatan muhasabah.

Halaman Selanjutnya
img_title