Ini Pidato Anas Urbaningrum yang Ramai Diperbincangkan Sebelum Bebas
- viva.co.id
Pertama, saya ingin mengucapkan terima kasih tak terhingga kepada Pak Kalapas dan seluruh jajaran yang selama ini sudah istilahnya membina saya dan kami semua yang ada di dalam sampai pada masing-masing pada titik bebas atau merdeka. Itu satu hal yang tidak mungkin saya lupakan.
Kedua, terima kasih kepada teman-teman, sahabat-sahabat yang hadir. Saya harus menyebut beberapa diantaranya Saan Mustopa tambah glowing, sahabat saya dan adik-adik PB HMI, ada adik-adik Cipayung, dan tentu saja di belakang saya wajahnya sangat dikenal, ini sahabat saya Gede Pasek Suardika dan banyak yang lain. Pokoknya banyak dari mana saja.
Saya sungguh terima kasih karena kehadiran saudara-saudara sekalian di halaman Lapas Sukamiskin ini, buat saya bukan memposisikan saudara-saudara saya ini pada tempat di halaman hati saya. Tapi semuanya yang hadir disini maupun yang tidak hadir dengan mengirimkan doa kepada Tuhan, mengirimkan harapan semuanya, saya yakin ada di dalam relung-relung hati yang terdalam.
Karena di dalam relung hati terdalam itulah kita punya ikatan hati, ikatan batin, ikatan rasa dan merasa kita ini bukan individu-individu yang bergerak sendiri-sendiri, tapi sebagai komunitas perjuangan.
Ketiga, terima kasih kepada teman-teman wartawan yang dengan sabar dan agak susah payah berada di tempat ini. Karena tempat ini bukan favorit buat wartawan, tapi Alhamdulillah bisa berkumpul di tempat ini.
Selain terima kasih, saya ingin menyampaikan permohonan maaf. Pertama, mohon maaf kalau ada yang berpikir bahwa saya di tempat ini mati membusuk. Kalau ada yang berpikir saya di tempat disini menjadi bangkai fisik dan bangkai sosial, minta maaf bahwa itu Alhamdulillah tidak terjadi.
Alhamdulillah, dengan dukungan keluarga, dukungan teman-teman, dukungan para sahabat, saya tetap bisa hadir hidup tegak berdiri. Bukan hanya hidup menurut saya, saya hadir disini dengan sadar, sehat dan waras.