Ini Pidato Anas Urbaningrum yang Ramai Diperbincangkan Sebelum Bebas

Anas Urbaningrum
Sumber :
  • viva.co.id

Kedua, saya juga mohon maaf kalau ada yang berpikir bahwa dengan waktu saya agak lama disini terhitung hari ini berarti 9 tahun 3 bulan, waktu yang cukup lama, itu hampir 2 periode Pak Saan di DPR, mohon maaf kalau ada yang berpikir dengan wktu yang lama itu kemudian bisa memisahkan saya dengan sahabat-sahabat saya seperjuangan.

Lolos ke Senayan, Denny Cagur Janjikan Hal Ini untuk Rakyat

Mohon maaf kalau ada yang berpikir, bahwa bisa memisahkan saya dari gerak hidup dan denyut nadi Indonesia yang kita cintai. Karena ikatan batin, ikatan rasa, ikatan nilai, ikatan spirit semangat, ikatan komitmen dan ikatan keberanian untuk terus melangkah maju itu akan membuat yang berpikir seperti itu, mohon maaf seperti tidurnya di siang hari, tidurnya di siang bolong. Jadi sungguh saya mohon maaf.

Saya juga mohon maaf, kalau ada yang menyusun skenario besar bahwa dengan saya dimasukkan dalam waktu yang lama di tempat ini menganggap bahwa Anas sudah selesai. Skenario boleh besar, boleh kuat, boleh hebat, tapi sehabat apapun, sekuat apapun, serinci apapun, skenario manusia tidak akan mampu mengalahkan skenario Tuhan.

Lonjakan Suara Jadi Sorotan, PSI Klaim Dapat Jatah 5 Kursi

Wamakaru wamakarullah wallahu khoirul maakirin.

Dengan begini saya ingin mengatakan kepada kita semua, bahwa saya ingin berpikir kedepan. Kedepan itu juga sekaligus permohonan maaf. Mohon maaf kalau ada yang berpikir saya keluar, merdeka, bebas ini kemudian mendatangkan atau melahirkan permusuhan atau pertentangan, saya katakan mohon maaf, tidak. 

Setelah Resmi Jadi Anggota DPR, Ini yang akan Dilakukan Uya Kuya

Saya tidak ada kamus pertentangan permusuhan. Tetapi kamus saya adalah perjuangan keadilan. Andai dalam perjuangan keadilan itu ada yang merasa termusuhi, mohon maaf bukan karena saya hobi permusuhan tapi itu konsekuensi perjuangan keadilan. Jadi hati saya, sikap saya adalah sikap persaudaraan, sikap persahabatan. Itu ingin saya garis bawahi.

Mohon maaf saya ingin menyampaikan hal-hal lain, saya menduga Pak Kalapas sudah capek mendengarkan. Jadi kita lanjutkan nanti di tempat berikutnya, tentu beliau tugasnya sampai disini.

Halaman Selanjutnya
img_title