Bahaya! Cegah Dehidrasi Berat Saat Puasa Ramadan, Begini Caranya

Ilustrasi seseorang mengalami dehidrasi
Sumber :

VIVA Jabar – Berdasarkan beberapa riset, berpuasa sangat baik dilakukan untuk tubuh, baik di bulan suci Ramadan maupun di bulan lainnya.

Bacaan Doa Usai Shalat Idul Fitri, Lengkap dengan Arab dan Terjemahannya

Melalui puasa, kita dapat mengatur pola makan untuk lebih teratur pada saat berbuka maupun makan sahur. Puasa juga bermanfaat untuk detoksinasi atau membersihkan racun dari tubuh manusia.

Akan tetapi, ada hal yang perlu diwaspadai pada saat kita melaksanakan ibadah puasa, hal itu ialah dehidrasi berat. Dehidrasi berat ini bukan disebabkan oleh puasanya, tapi pilihan makanan yang dikonsumsi pada saat buka puasa maupun sahur. Hal tersebut dapat membahayakan tubuh.

Hukum Mencicip Masakan saat Puasa Ramadan, Ini Penjelasan Ustaz Abdul Somad

Seorang dokter yang konsen terhadap gizi dari RS Pondok Indah Jakarta, dr. Juwalita Surapsari mengungkapkan ketersediaan air dalam tubuh saat seseorang sedang berpuasa. Katanya, tubuh memiliki cadangan air yang bisa mencukupi kebutuhan tubuh selama 12 jam.

Kendati demikian, lanjut sang dokter, pola makan yang salah dapat membuat tubuh mengalami dehidrasi, sehingga cadangan air tersebut tidak mampu mencukupi kebutuhan tubuh dan hal itu dapat membahayakan sehingga puasa menjadi terasa berat.

Persib Bandung Bongkar Siasat Jaga Fisik di Bulan Ramadan

Selanjutnya, dr. Juwalita membeberkan bahwa dehidrasi ringan tidak akan menimbulkan gelaja. Namun, apabila seseorang sudah merasa haus berat, sakit kepala, warna urine jadi pekat, maka tiga hal tersebut merupakan gejalan dehidrasi berat yang membahayakan.

"Kurang cairan biasanya dehidrasi ringan, ngga bergejala. Kalau sedang, sampai berat, biasanya timbul gejala seperti haus berlebihan, sakit kepala, urine pekat," tuturnya dalam acara virtual beberapa waktu lalu.

Halaman Selanjutnya
img_title