Bahaya! Cegah Dehidrasi Berat Saat Puasa Ramadan, Begini Caranya
Lebih lanjut, dokter Juwalita mengatakan bahwa tanda dehidrasi berat tersebut dapat dihindari dengan asupan cairan yang cukup pada saat buka dan sahur. Adapun cairan yang dimaksud bisa dengan meminum air, kuah dari sayuran, serta buah yang kaya mengandung cairan. Namun apabila dehidrasi sudah terlanjur terjadi, maka perlu segera diatasi. Sekiranya hal itu dapat membahayakan tubuh, maka pilihannya harus membatalkan puasa.
"Kalau terjadi dehidrasi sedang dan berat maka obatnya hanya minum. Mau nggak mau batalkan puasa," tuturnya.
Dikatakan, dehidrasi berat tersebut dapat membahayakan dan menyulitkan tubuh untuk bekerja sesuai fungsi masing-masing organ. Bahkan bagi kelompok tertentu, dehidrasi berat dapat berisiko kehilangan nyawa.
"Ini terutama hati-hati pada ibu hamil yang jalankan puasa. Kalau dehidrasi takutnya juga sirkulasi terganggu sehingga janin mengalami akibatnya. Mau tidak mau harus batalkan puasa," terangnya.
Karenanya, dokter Juwalita menganjurkan pada saat berbuka puasa konsumsi air sangat penting, seperti air putih hangat dan buah-buahan sebagai pembuka saat berbuka puasa seperti kurma.
"Kalau buka puasa pakai infuse water berupa kurma dan buah potong, boleh aja untuk awal hidangan pembuka. Setelah itu tetap harus makan malem. Karbohidrat harus ada tapi tidak berlebihan, protein wajib ditambahkan karena kita tidak bisa penuhi kebutuhan protein selama puasa, lalu lemak, serta sayur," tambahnya.
Selain itu, air putih dan kurma sendiri termasuk dalam sunnah untuk berbuka puasa karena tinggi akan serat yang baik mengontrol gula darah. Saat sahur pun, dianjurkan memilih sajian yang tinggi cairan agar mudah diserap tubuh sehingga dehidrasi dapat dihindari.