Inilah Keutamaan Makan Sahur Menurut Rasulullah SAW

Ilustrasi Makan Bersama Keluarga (Teman)
Sumber :
  • Screenshot berita VivaNews

VIVA Jabar – Salah satu rukun Islam ialah berpuasa di bulan Ramadan. Setiap ummat Islam yang sudah mencukupi syarat, diwajibkan menjalankan ibadah ini selama satu bulan penuh saat bulan Ramadan tiba.

Sampah Jadi Berkah: Kisah Siti Salamah dan Waste Solution Hub

Namun, ternyata agama lain juga diwajibkan untuk berpuasa. Lantas apa yang membedakan puasa yang dilaksanakan ummat Islam dengan ummat agama lain?

Ternyata, yang menjadi pembeda antara puasa ummat Islam dan puasa ummat agama lain ialah makan sahur. Hal ini ditegaskan oleh Rasulullah SAW dalam haditsnya.

Idul Adha 1445 H Penuh Berkah dengan Saldo DANA Gratis, Berikut Cara Klaimnya

"Perbedaan antara puasa kita dengan puasa ahli kitab (Yahudi dan Nasrani) adalah makan sahur." (HR. Muslim).

Namun, ternyata makan sahur tidak hanya menjadi pembeda antara puasa ummat Islam dengan ummat agama lain. Akan tetapi, di balik makan sahur tersimpan berkah yang luar biasa. Itu yang menjadi keutamaan makan sahur bagi ummat Islam.

Bacaan Doa Usai Shalat Idul Fitri, Lengkap dengan Arab dan Terjemahannya

Dari Anas Radhiyallahu Anhu, beliau berkata, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda:

"Makan sahurlah kalian, karena sesungguhnya pada makan sahur itu ada keberkahan." (Muttafaq 'alaih).

Dari Zaid bin Tsabit Radhiyallahu Anhu, beliau berkata:

"Kami makan sahur bersama Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam kemudian kami bangkit untuk shalat." Zaid ditanya, "Berapa lama diantara keduanya?" Dia menjawab, "Seukuran membaca lima puluh ayat." (Muttafaq 'alaih).

Dari Ibnu Umar Radhiyallahu Anhuma, beliau berkata, "Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam mempunyai dua muadzin, Bilal dan Ibnu Ummi Maktum. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda, 'Sesungguhnya Bilal mengumandangkan adzan di malam hari, maka silahkan kalian makan dan minum hingga Ibnu Ummi Maktum mengumandangkan adzan'." Ibnu Umar berkata, "Jarak di antara keduanya hanya sebatas yang pertama turun dan yang kedua naik." (Muttafaq 'alaih).