Puan Maharani Enggan Tanggapi Isu Pengambilalihan Kursi Ketum PDIP

Puan Maharani
Sumber :
  • intipseleb.com

Jabar — Ketua DPP PDIP sekaligus Ketua DPR RI, Puan Maharani, menolak memberikan tanggapan terkait isu yang menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin mengambil alih kursi Ketua Umum PDIP yang saat ini diduduki Megawati Soekarnoputri.

Kementerian Imigrasi Cekal Hasto dan Yasonna Laoly ke Luar Negeri Imbas Kasus Harun Masiku

Pada konferensi pers seusai memimpin paripurna penutupan masa sidang DPR, Puan Maharani mendapat pertanyaan dari sejumlah wartawan mengenai isu yang dihembuskan oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

Puan menyimak pertanyaan dengan seksama, matanya bergerak ke kanan lalu mengernyitkan alisnya. Namun, kemudian ia hanya menggelengkan kepala tanpa memberikan komentar.

5 Tahun Berlalu, Kenapa KPK Kembali Ulik Kasus Suap Harun Masiku?

Wartawan terus meminta komentar Puan mengenai pernyataan Hasto, namun Puan tetap memilih untuk tidak memberikan tanggapan.

Sebelumnya, pernyataan Hasto Kristiyanto tentang rumor pengambilalihan kursi Ketum PDIP disampaikan pada acara diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, pada Selasa, 2 April 2024. Hasto mengatakan bahwa Jokowi telah melakukan abuse of power.

Eks Menkumham Yasonna Laoly Dicekal ke Luar Negeri Selama 6 Bulan, Menyusul Hasto?

"Jadi abuse of power sama. TNI Polri juga banyak saksi yang menyatakan. kemudian kendaraan politik dulu adalah Golkar, sekarang gagasan suatu koalisi besar permanen, rencana pengambil alihan Golkar dan PDIP," ujar Hasto, dikutip dari VIVA, Kamis.

Menurut Hasto, dalam kabinet Jokowi terdapat "menteri kuat" dan "menteri super kuat". Namun, tugas untuk menjembatani pengambilalihan kursi Ketum PDIP diberikan kepada "menteri super kuat".

"Jauh sebelum pemilu, sekitar 5-6 bulan, ada seorang menteri yang memiliki pengaruh kuat. Menteri tersebut ditugaskan oleh Presiden Jokowi untuk bertemu dengan Megawati Soekarnoputri guna membujuknya agar kepemimpinan PDIP diserahkan kepada Jokowi," ungkap Hasto.

Pernyataan ini mencuat sebagai topik menarik dalam dinamika politik tanah air, namun Puan Maharani memilih untuk tetap menjaga sikapnya yang netral terkait isu tersebut.