Ribuan Suami di Subang Relakan Istrinya Jadi Pekerja Migran

Kabid Bina Penta dan Perluasan Tenaga Kerja, Dedi.
Sumber :

Jabar – Lebih dari 2000 suami di Subang merelakan istrinya untuk menjadi tenaga kerja Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke luar negeri.

DKP Subang Desak Bantuan Untuk Nelayan dan Pembudidaya Yang Terdampak Rob

Hal tersebut terpantau, saat ribuan calon PMI (istilah dari TKI) wanita, membawa surat persetujuan dari suaminya sebagai salah satu syarat mendata status untuk CPMI.

"CPMI asal Subang yang berangkat ke luar negeri pertahunnya di angka 5000-7000 orang. 10 persen belum menikah, 50 persen berstatus janda, dan 40 lagi masih terikat dalam pernikahan," ujar Kabid Bina Penta dan Perluasan Tenaga Kerja Disnakertrans Subang, Dedi, Senin ( 22/4 ).

Organisasi Penyandang Disabilitas Anggap Kasus Pemerkosaan Agus Buntung Sulit Diterima Logika

CPMI tersebut, lanjut Dedi, 80 persennya berasal dari wilayah Pantura, dengan usia 18-35 tahun.

Alasan para CPMI yang berangkat menjadi asisten rumah tangga (pembantu) tersebut, sebagian besar karena faktor ekonomi, dan tergiur dengan penghasilan yang tinggi ketika bekerja diluar negri.

Buka Hubungan Diplomatis Sunda dan China, Festival Sawindu Galuh Pakuan Cup di Ikuti 3000 Peserta Tari Nasional

"Gaji di luar negeri bagaikan magnet bagi warga Subang untuk mengadu nasib. Di negara Taiwan saja per bulan bisa mencapai Rp8 juta, Korea Rp7 juta, belum di negara lainnya," kata dia.

Dedi menjelaskan, banyaknya CPMI Subang yang berangkat kerja ke luar negri, membuat pihaknya melakukan sosialisasi agar tidak berangkat secara ilegal.

Halaman Selanjutnya
img_title