Ribuan Buruh Ramaikan May Day Fest Purwakarta 2024
- Istimewa
VIVA Jabar – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta bersama organisasi buruh akan menggelar May Day Fest 2024. Aksi sosial ini digelar untuk memperingati Hari Buruh Internasional para Rabu, 1 Mei 2024.
Selain buruh, May Day Fest ini akan melibatkan para pelaku UMKM, Forum Human Resource & General Affairs (HR&GA) Purwakarta dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Purwakarta.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Purwakarta, Rudi Hartono mengatakan, May Day Fest ini aksi nyata dari para aktivis buruh dalam terlibat aktif meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Rencana aksi sosial May Day Fest Purwakarta itu mendapatkan apresiasi positif Penjabat (Pj) Bupati. Yang menarik, para pelaku UMKM yang terlibat merupakan binaan dari serikat pekerja di Purwakarta," jelasnya pada Senin, 29 April 2024.
Aksi sosial May Day Fest 2024 ini akan dipusatkan di Taman Pasanggrahan Alun-alun Kian Santang.
Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Purwakarta, Didi Garnadi menjelaskan, dalam kegatan ini akan ada aktifitas sosial seperti donor darah, santunan anak yatim hingga bazar produk UMKM.
"Semua kegiatan merupakan sinergi antara serikat buruh, pengusaha dan Pemkab Purwakarta," kata Didi.
Sedikitnya 1.000 buruh dari sejumlah serikat akan terlibat meramaikan kegiatan tersebut. Kata Didi, May Day Fest 2024 ini mengambil tema Kerja Bersama Wujudkan Pekerja/Buruh yang Kompeten.
"Selain meramaikan berbagai aksi sosial, yang luar biasa para buruh yang hadir juga akan melaksanakan donor darah. Ini tentu sangat kita apresiasi," kata Didi.
Menurut Didi, tiga organisasi serikat buruh ikut terlibat dalam aksi sosial May Day Fest 2024. Ketiganya adalah Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), dan Serikat Pekerja Nasional (SPN).
"Jika masih ada organisasi serikat buruh lain yang mau ikut terlibat dalam May Day Fest, kami tentu akan sangat senang menerimanya dengan tangan terbuka," kata Didi.
Keterlibatan sejumlah organisasi buruh itu, lanjut Didi, sekaligus membuktikan terjadinya kerjasama yang baik antara pemerintah dengan kalangan buruh.
"Ini sekaligus menunjukan adanya kondusifitas dan harmonisasi antara buruh, pengusaha serta pemerintah. Ini tentu akan berdampak pada iklim investasi di Purwakarta yang semakin membaik, apalagi Purwakarta saat ini menjadi salah satu tujuan utama investasi di Jawa Barat," ujar Didi.
Hubungan strategis antara kalangan buruh, pengusaha dan Pemkab Purwakarta yang terus menguat, lanjut Didi, mampu menciptakan iklim investasi yang kondusif.
"Ini bisa ditunjukan dengan terus meningkatnya nilai investasi di Purwakarta. Investasi yang tinggi membuka peluang kerja yang semakin luas." kata Didi.
Menurut Didi, nilai investasi yang masuk ke Purwakarta terus meningkat setiap tahun. Pada tahun 2023 dari Januri-Desember, nilai investasi di Purwakarta mencapai Rp. 14,8 triliun dari target Rp 9,50 triliun, atau meningkat 156,6 persen.
"Peningkatan nilai investasi itu mampu menyerap 8.446 orang tenaga kerja. Itu jumlah yang sangat besar bagi suatu daerah tingkat kabupaten," ujar Didi.
Terus meningkatnya investasi juga ditandai dengan terus berkembangnya kawasan industri.
Didi menjelaskan, Purwakarta saat ini sedang mengembangkan tujuh zona idustri yang bisa menyerap banyak tenaga kerja.
Ketujuh kawasan industri yang ada di Purwakarta itu adalah Kawasan Industri Kota Bukit Indah di Kecamatan Bungursari, Lion Industrial Park di Kecamatan Cibatu, Cikao Park Industrial di Jatiluhur, dan kawasan industri di Sukatani.
Selain itu, Kawasan Industri APN di Bungursari, Kawasan Industri Jatiluhur Industrial Smart City di Kecamatan Babakancikao, dan Kawasan Industri PT Megatama Putra Sejahtera di Kecamatan Bungursari.
"Melihat peluang itu kita jangan jadi penonton, harus jadi pelaku. Peluang usaha di Purwakarta sangat terbuka, kebutuhan tenaga kerja atau buruh juga akan meningkat. Persiapkan dari sekarang untuk terus meningkatkan kompetensi," kata Didi.
Didi juga menjelaskan, situasi kondusif antara pekerja, dunia usaha dan pemerintah Purwakarta juga dapat terlihat dari minimnya pelanggaran pembayaran THR (Tunjangan Hari Raya) lebaran tahun ini.
"Di Purwakarta terdapat ratusan perusahaan dengan puluhan ribu pekerja. Tidak ada kendala diantara mereka dalam pembayaran THR. Ini menunjukan iklim dunia usaha dan dunia kerja berlangsung kondusif," kata Didi.
Data dari Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Purwakarta menyebutkan, saat ini sebanyak 593 perusahaan beroperasi di Purwakarta, dengan jumlah pekerja mencapai 79.505 orang.